Padang Panjang(SUMBAR).GP- Asupan makanan bergizi menjadi salah satu solusi dalam mengantisipasi kasus stunting dan obesitas. Hal tersebut disampaikan dr. Fitriyana, Sp.A, M.Biomed, dokter spesialis anak, di RSUD Padang Panjang, Selasa (25/01/2022).
Dijelaskannya, stunting masalah gizi jangka panjang atau malnutrisi kronik yang ditandai dengan tubuh yang pendek, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan.
"Penderita stunting umumnya rentan terhadap penyakit. Memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal, serta produktivitas rendah, dan gangguan metabolik saat dewasa," terangnya.
Tips untuk mencegah stunting anak, kata Dokter Fitriyana, di antaranya memenuhi gizi ibu sejak hamil, ekslusif beri bayi ASI sampai berusia 6 bulan, dampingi ASI eksklusif dengan MPASI sehat. Selain itu, terus tumbuhkan tumbuh kembang anak, jaga kebersihan lingkungan dan konsultasi kesehatan anak ke dokter spesialis anak.
Dikatakannya, gangguan tumbuh akibat stunting menetap. Artinya tidak dapat diatasi. Namun, kondisi ini bisa dihindari, terutama saat 1.000 hari pertama kehidupan anak," jelasnya.
Sedangkan obesitas, menurut WHO, katanya, adalah simpanan lemak yang berlebihan atau abnormal yang dapat mengganggu kesehatan. Penyebab terjadinya obesitas yaitu ketidakseimbangan antara asupan energi dengan pengeluaran energi.
"Adapun pencegahannya, penuhi asupan gizi, hindari makanan olahan, batasi asupan gula, cukupi waktu dan cairan dalam tubuh, lakukan diet rendah karbohidrat," sarannya.
Sementara itu Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan, Ratna Nila Sari, SKM, ketika dihubungi secara terpisah menyebutkan, di Kota Padang Panjang sesuai data E-PPGBM per Agustus tahun 2021, stunting berada di angka 15,6%. Sedangkan balita obesitas berada di angka 1,2%.
Disampaikannya, beberapa langkah intervensi spesifik di sektor kesehatan yg telah dilaksanakan Dinas Kesehatan antara lain pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil kekurangan energi kronik, pelayanan ANC bagi ibu hamil. Selain itu ada Pemantauan pertumbuhan balita di posyandu, pemberian vitamin A dan obat cacing, pemberian makanan tambahan balita gizi kurang.
Selain itu, tambahnya, juga ada pelaksanaan pos gizi di beberapa kelurahan, pemberian tablet FE bagi remaja putri SMP dan SMA, edukasi kesehatan reproduksi bagi remaja, pembentukan kelas ibu balita dan ibu hamil di semua kelurahan, serta pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin.
#GP | DF | Andes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar