Sijunjung (SUMBAR).GP- Positif atau negatif disuatu lembaga, termasuk di lembaga pemerintah seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sijunjung pastilah ada. Bagaimanapun manajemen ingin berbuat yang terbaik dalam pengelolaan lembaganya, akan tetap saja bisa ditemukan sisi negatifnya.
Apalagi yang melihat itu, selalu dari sudut pandang negatif, akan selalu nampak yang negatif saja.Bila seseorang ingin melihat sesuatu dari sisi positif, ia akan menemukan hal hal positifnya. Jadi negatif atau positif sangat ditentukan dari sudut mana seseorang itu memandangnya.
Saya pasien rutin Poli Penyakit Dalam, setiap bulannya saya konsul dan minta obat hampir 4 tahun terakhir di RSUD Sijunjung, belum pernah mengalami pelayanan yang tidak mengenakan atau kurang baik, Alhamdulillah selalu saja memperoleh pelayanan yang terbaik, mulai dalam pos pendaftaran, pelayanan di Poli maupun saat menunggu obat di apotik.
Enam tahun sebelumnya, saya rutin konsul dan berobat ke RSUP M.Jamil Padang pasca menderita penyumbatan pembuluh darah ke jantung, sedikitnya mengeluarkan uang Rp1 juta/bulan/ setiap kali ke Padang.
Alhamdulillah, setelah memasuki pensiun dari PNS 1 April 2016 lalu, penerimaan gaji saya pun berkurang 25 % setiap bulannya, tidak ada lagi uang SPPD dan uang lembur dan sebagainya, Allah berikan kemudahan sehingga saya bisa melanjutkan pengobatan di RSUD Sijunjung ini.
Pengalaman, sebelum kena penyakit penyumbatan pembuluh darah ke jantung, saban waktu dan hari saya mencari makan yang lamak. Gulai Cancang, gulai gajebo, gulai parauik kerbau atau sapi itu kesukaan saya. Itu nan lamak dek salero.
Apalagi saat bertugas di Kantor Camat Tanjung Gadang sebagai Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan, kita punya teman bernama Syafril Kasi Kesra saat itu, tiap sebentar mengajak kita mencari tempat makan yang "Lamak"
"Ayo Pak Man, kita cari makan yang Lamak," ujarnya.
Kadang untuk mencari makan yang Lamak itu, tidak hanya di Tanjung Gadang, tetapi sampai merambah ke Solok, Batu Sangkar dan Taluk Kuantan hanya untuk mencari makan yang Lamak.
Akhirnya akibat sering makan yang Lamak itu, saya mengalami penyumbatan pembuluh darah ke jantung, sehingga saya jadi pasien rutin poli jantung dan kini pasein tetap poli penyakit dalam di RSUD Sijunjung.
Ternyata, penyakit jantung bukan hanya disebabkan rokok saja, makan yang tidak terkendalipun berujung dengan penyakit jantung, seperti yang saya alami sendiri.
Di RSUD Sijunjung saat ini, gencar melakukan pelayanan yang terbaik dan maksimal buat pasien maupun untuk keluarga pasien yang disebutnya RSUD Sijunjung Peduli.
Di RSUD Sijunjung dibawah pimpinan dr.Diana Octavia,Sp.PD yang dikenal dengan dr.Vivi selalu berinovasi untuk selalu memberikan yang terbaik buat pasien dan keluarga pasien, terutama bagi yang kurang mampu.
Melalui kerjasamanya dengan Baznas Kabupaten Sijunjung, kedepan akan membuat rumah singgah dikomplek RSUD yang disiapkan untuk menginap gratis bagi keluarga pasien yang sedang dirawat.
Sebelum dan seterusnya, dr.Vivi juga sudah menyiapkan makan "Lamak" buat kelurga pasien yang sedang dirawat inap maupun rawat jalan di RSUD Sijunjung tersebut.
Tetapi jangan cemas makan "Lamak" yang disuguhkan dr.Vivi di RSUD Sijunjung ini, menu-nya tidak seperti yang saya kemukakan diawal tulisan ini.
Ingin tahu dengan makan "Lamak" di RSUD Sijunjung, ikuti terus tulisan ini.
Dalam suatu percakapan penulis dengan beliau dr.Vivi didampingi Kepala TU Yenita, S.ST pernah mengatakan, "biarpun orang memandang negatif terhadap pelayanan RSUD ini, namun kita akan terus berkreasi dalam membantu keluarga kurang mampu dan selalu memberikan pelayanan terbaik menurut kita buat pasien dan keluarganya".
Dijelaskannya, sejak 2019 lalu secara mandiri pihaknya telah mengumpulkan Zakat, infaq dan sedekah (ZIS) dari rekan rekan personil RSUD Sijunjung yang digunakan untuk membantu masyarakat kurang mampu, yang programnya disebut dengan RSUD Sijunjung peduli.
Berdasarkan surat Keterangan Wali Nagari, pasien yang kurang mampu tersebut kita bantu biaya pengobatannya dari ZIS yang dikumpulkan Tim RSUD Sijunjung peduli itu.
Selain bantuan biaya pengobatan, RSUD Sijunjung peduli juga menyediakan makan siang bagi keluarga pasien yang nasinya berasal dari personil RSUD Sijunjung atau pihak lain yang mau berpartisipasi disini.
Sebab kita melaksanakan program itu dengan semboyan " Siapapun bisa berpartisipasi dan siapapun bisa menikmati" makan nasi tersebut.
Dilantai dasar RSUD Sijunjung siapapun yang berkunjung kesana akan menemukan "Warung" eh bukan warung, tetapi tempat persediaan nasi buat keluarga pasien atau siapapun boleh menikmati.
Di wadah nasi tersebut, tertera tulisan " Raso Lamak, silahkan ambil gratis" di bawahnya tertulis " Siapapun boleh mengambil dan siapapun boleh mengisi" dan tulisan berikutnya " Senyum kami kesembuhan Anda, senyum Anda kebahagiaan kami. RSUD Sijunjung siap melayani. Oh masih tertinggal satu baris lagi tulisannya. Ternyata makan "Lamak" alah RSUD Sijunjung itu adalah "Lemari Amal Kita" (LAMAK)
Di RSUD Sijunjung, dilantai dasar tersedia nasi dalam lemari yang sengaja disiapkan untuk makan siang keluarga pasien dalam upaya membantu mengurangi pengeluaran uang bagi keluarga pasien yang sedang dirawat.
#GP | Sijunjung | 24 November 2021.
Apalagi yang melihat itu, selalu dari sudut pandang negatif, akan selalu nampak yang negatif saja.Bila seseorang ingin melihat sesuatu dari sisi positif, ia akan menemukan hal hal positifnya. Jadi negatif atau positif sangat ditentukan dari sudut mana seseorang itu memandangnya.
Saya pasien rutin Poli Penyakit Dalam, setiap bulannya saya konsul dan minta obat hampir 4 tahun terakhir di RSUD Sijunjung, belum pernah mengalami pelayanan yang tidak mengenakan atau kurang baik, Alhamdulillah selalu saja memperoleh pelayanan yang terbaik, mulai dalam pos pendaftaran, pelayanan di Poli maupun saat menunggu obat di apotik.
Enam tahun sebelumnya, saya rutin konsul dan berobat ke RSUP M.Jamil Padang pasca menderita penyumbatan pembuluh darah ke jantung, sedikitnya mengeluarkan uang Rp1 juta/bulan/ setiap kali ke Padang.
Alhamdulillah, setelah memasuki pensiun dari PNS 1 April 2016 lalu, penerimaan gaji saya pun berkurang 25 % setiap bulannya, tidak ada lagi uang SPPD dan uang lembur dan sebagainya, Allah berikan kemudahan sehingga saya bisa melanjutkan pengobatan di RSUD Sijunjung ini.
Pengalaman, sebelum kena penyakit penyumbatan pembuluh darah ke jantung, saban waktu dan hari saya mencari makan yang lamak. Gulai Cancang, gulai gajebo, gulai parauik kerbau atau sapi itu kesukaan saya. Itu nan lamak dek salero.
Apalagi saat bertugas di Kantor Camat Tanjung Gadang sebagai Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan, kita punya teman bernama Syafril Kasi Kesra saat itu, tiap sebentar mengajak kita mencari tempat makan yang "Lamak"
"Ayo Pak Man, kita cari makan yang Lamak," ujarnya.
Kadang untuk mencari makan yang Lamak itu, tidak hanya di Tanjung Gadang, tetapi sampai merambah ke Solok, Batu Sangkar dan Taluk Kuantan hanya untuk mencari makan yang Lamak.
Akhirnya akibat sering makan yang Lamak itu, saya mengalami penyumbatan pembuluh darah ke jantung, sehingga saya jadi pasien rutin poli jantung dan kini pasein tetap poli penyakit dalam di RSUD Sijunjung.
Ternyata, penyakit jantung bukan hanya disebabkan rokok saja, makan yang tidak terkendalipun berujung dengan penyakit jantung, seperti yang saya alami sendiri.
Di RSUD Sijunjung saat ini, gencar melakukan pelayanan yang terbaik dan maksimal buat pasien maupun untuk keluarga pasien yang disebutnya RSUD Sijunjung Peduli.
Di RSUD Sijunjung dibawah pimpinan dr.Diana Octavia,Sp.PD yang dikenal dengan dr.Vivi selalu berinovasi untuk selalu memberikan yang terbaik buat pasien dan keluarga pasien, terutama bagi yang kurang mampu.
Melalui kerjasamanya dengan Baznas Kabupaten Sijunjung, kedepan akan membuat rumah singgah dikomplek RSUD yang disiapkan untuk menginap gratis bagi keluarga pasien yang sedang dirawat.
Sebelum dan seterusnya, dr.Vivi juga sudah menyiapkan makan "Lamak" buat kelurga pasien yang sedang dirawat inap maupun rawat jalan di RSUD Sijunjung tersebut.
Tetapi jangan cemas makan "Lamak" yang disuguhkan dr.Vivi di RSUD Sijunjung ini, menu-nya tidak seperti yang saya kemukakan diawal tulisan ini.
Ingin tahu dengan makan "Lamak" di RSUD Sijunjung, ikuti terus tulisan ini.
Dalam suatu percakapan penulis dengan beliau dr.Vivi didampingi Kepala TU Yenita, S.ST pernah mengatakan, "biarpun orang memandang negatif terhadap pelayanan RSUD ini, namun kita akan terus berkreasi dalam membantu keluarga kurang mampu dan selalu memberikan pelayanan terbaik menurut kita buat pasien dan keluarganya".
Dijelaskannya, sejak 2019 lalu secara mandiri pihaknya telah mengumpulkan Zakat, infaq dan sedekah (ZIS) dari rekan rekan personil RSUD Sijunjung yang digunakan untuk membantu masyarakat kurang mampu, yang programnya disebut dengan RSUD Sijunjung peduli.
Berdasarkan surat Keterangan Wali Nagari, pasien yang kurang mampu tersebut kita bantu biaya pengobatannya dari ZIS yang dikumpulkan Tim RSUD Sijunjung peduli itu.
Selain bantuan biaya pengobatan, RSUD Sijunjung peduli juga menyediakan makan siang bagi keluarga pasien yang nasinya berasal dari personil RSUD Sijunjung atau pihak lain yang mau berpartisipasi disini.
Sebab kita melaksanakan program itu dengan semboyan " Siapapun bisa berpartisipasi dan siapapun bisa menikmati" makan nasi tersebut.
Dilantai dasar RSUD Sijunjung siapapun yang berkunjung kesana akan menemukan "Warung" eh bukan warung, tetapi tempat persediaan nasi buat keluarga pasien atau siapapun boleh menikmati.
Di wadah nasi tersebut, tertera tulisan " Raso Lamak, silahkan ambil gratis" di bawahnya tertulis " Siapapun boleh mengambil dan siapapun boleh mengisi" dan tulisan berikutnya " Senyum kami kesembuhan Anda, senyum Anda kebahagiaan kami. RSUD Sijunjung siap melayani. Oh masih tertinggal satu baris lagi tulisannya. Ternyata makan "Lamak" alah RSUD Sijunjung itu adalah "Lemari Amal Kita" (LAMAK)
Di RSUD Sijunjung, dilantai dasar tersedia nasi dalam lemari yang sengaja disiapkan untuk makan siang keluarga pasien dalam upaya membantu mengurangi pengeluaran uang bagi keluarga pasien yang sedang dirawat.
#GP | Sijunjung | 24 November 2021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar