Pada kesempatan itu, Ketua TP-PKK Provinsi, Ny Hj Harneli sangat mengapresiasi dengan adanya kerajinan dari ibu-ibu rumah tangga didaerah itu.
“Saya sangat bangga dengan adanya kerajinan anyaman pandan, karena ibu rumah tangga memiliki semangat untuk berkarya,” ungkapnya.
Ia berharap Pemerintah Daerah senantiasa mendukung serta mendorong tumbuhnya kreativitas warga. “Hal ini tentu juga bisa meningkatkan penghasilan, karena Ayaman tersebut memiliki nilai ekonomi serta dapat menambah Wira Usaha baru di Kabupaten Sijunjung,” kata Ny Hj Harneli.
Seperti dilansir MC Sijunjung, Senin (4/10) Ketua TP-PKK Sijunjung, Ny Riri Benny menyebutkan dihadapan Ketua TP-PKK Provinsi, bahwa kelompok anyaman pandan itu terbentuk lebih kurang enam bulan.
“Alhamdulillah anyaman pandan atau pembuatan tas jail-jali ini sudah dipasarkan baik dalam kabupaten, provinsi maupun pulau jawa,” ujarnya.
Lebih jauh jelas Ny Riri, ide pembuatan tas jali-jali tersebut karena kayanya sumber daya alam berupa pandan didaerah itu.
Oleh sebab itu, Dekranasda dan Dinas Dagperinkop UKM melakukan pembinaan terhadap kelompok anyaman pandan dalam program UP2K-PKK.
“Kemudian, dilakukan pelatihan diverifikasi produk dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas yang baik, sehingga bisa meningkatkan harga jual produk dan ekonomi masyarakat terutama kaum ibu-ibu di rumah tangga,” tuturnya.
Dikatakan Ny Riri, sebenarnya anyaman pandan ini merupakan kerajinan turun temurun dari nenek moyang di Nagari Muaro Bodi. “Pengolahan pandan ini dahulunya diolah hanya dalam bentuk tikar atau orang sijunjung menyebut Lapiak Pandan, dan sekarang kita coba mengolah pandan menjadi tas jail-jali,” pungkasnya.
Kelompok itu beranggota 20 orang dibawah pimpinan Ketua TP-PKK Nagari Muaro Bodi, Ny Yuliati Hendri Yandi.
Hadir saat itu Kepala Dinas Dagperinkop UKM, Yulizar, Kepala Bidang Perindustrian, Dewi Mayza Lenny, SST. M. Ikom serta Pengurus TP-PKK Kabupaten.
#GP | Herman | Dicko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar