Padang Panjang(SUMBAR).GP– Pegiat dan praktisi literasi Sumatera Barat, Yusrizal KW mengatakan, bunda literasi merupakan bunda anak bangsa masa depan. Dia adalah sosok ibu yang memiliki peranan besar dan hadir terhadap anak-anaknya terutama dalam lingkungannya. Kehadiran ini sangat bermanfaat memotivasi bagaimana Indonesia masa depan itu memiliki generasi yang lebih baik.
“Indonesia masa depan itu, bukan ibu-ibunya, bukan bunda sekarang, tapi mereka yang masih anak-anak pada hari ini. Kalau kita bisa menyiapkan anak-anak kita hari ini dengan pendidikan karakter, wawasan dan pengetahuan yang lebih baik, maka kita akan memiliki generasi yang dicita-citakan saat ini, yaitu generasi emas Indonesia,” ungkap pria yang akrab dipanggil KW itu, saat menjadi narasumber pada kegiatan Sosialisasi Bunda Literasi di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota, Selasa (21/09/2021).
Lebih lanjut, KW mengatakan, keluarga menjadi faktor terpenting untuk menumbuhkan minat dan kegemaran membaca pada anak. Jika kegemaran membaca sudah melekat, maka bakal menimbulkan dampak positif. Di antaranya menciptakan kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah, atau yang disebut sebagai literasi.
Ditambahkannya, selain keluarga, juga dibutuhkan sosok panutan untuk merangsang kegemaran membaca, salah satunya lewat sosok bunda literasi. Bunda literasi memiliki tugas penting untuk mempromosikan serta meningkatkan kegemaran membaca masyarakat demi membangun kepedulian terhadap perpustakaan.
“Keluarga sebagai salah unit terkecil yang dapat menjadi kunci untuk membangun kemampuan literasi. Peran ibu sebagai perpustakaan pertama bagi anak-anak, sangat strategis dalam mendorong pengembangan kegemaran membaca terhadap anak,” terangnya.
Menurutnya, kehadiran bunda literasi ini bisa menjadi role model dan menginspirasi dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, khususnya di Kota Padang Panjang.
“SDM yang berkualitas adalah SDM yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memiliki inovasi dan kreativitas, serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Bunda literasi selain mengapresiasi, mendukung, Lanjut KW, juga mewadahi masyarakat untuk menjadi literat (berilmu pengetahuan) dengan program keliterasian antara lain, mendongeng, membaca nyaring, saling pinjam dan berbagi buku, mengunjungi taman baca, menjadi gerakan membaca TBM di wilayah (kelurahan) masing-masing.
“Bunda literasi harus menjadi bunda literat. Maksud dari bunda literat adalah sosok ibu pemimpin yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas karena membaca, menulis, menonton, berdiskusi, sharing wawasan serta dapat menjadi solusi bagi banyak orang dalam membangun lingkungan terdidik dan kreatif,” pungkasnya.
Kegiatan Sosialisasi Bunda literasi tersebut diikuti bunda literasi kecamatan dan kelurahan se-Kecamatan Padang Panjang Timur, dengan mengikutsertakan satu kader atau pengelola perpustakaan di kecamatan itu.
#GP | DF | Rifki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar