Padang(SUMBAR).GP- Hitung cepat Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitu Pasna) sangat dibutuhkan dan diperlukan akurasinya dalam mengukur ketepatan data kerusakan serta kerugian yang ditimbulkan akibat terjadinya bencana. Hal ini untuk menghindari penyimpangan dan manipulasi data, sebut R. Hutomo dari Pusdiklat PB BNPB saat menjadi fasilitator pemateri Bimbingan Teknis Jitu Pasna Provinsi Sumbar Tahun 2021 Gelombang ke VIII di Hotel Bumi Minang Padang, Kamis (30/09/2021).
“Dengan Jitu Pasna ini akan didapatkan data yang akurat, sehingga kekeliruan dalam perhitungan termasuk penyimpangan dan manipulasi data dapat diminamalisir,” kata R. Hutomo.
Dijelaskannya, "Rumus hitung cepat Jitu Pasna ditentukan dari pengamatan foto dokumentasi dan survey lapangan secara sampleng, diperoleh untuk rusak berat sebesat 80% dan sedang 50%. (Rusak Berat X Luas Harga Permeter X 80% dan Rusak Ringan X Luas Harga Permeter X 50%. Sedangkan isi rumah diasumsikan rusak berat akibat bencana sebesar 10 persen dari nilai rumah, yakni. Hitungan ini juga harus masuk biaya hidup pengumgsian per hari dan pembersihan untuk 1 unit rumah," papar R. Hutomo.
Selain itu kata R. Hutomo, keterlibatan masyarakat secara langsung dalam pendataan ini perlu dilakukan terobosan seperti yang sedang dilakukan oleh BPBD Sumbar sekarang dengan menyiapkan SDM Jitu Pasna dari kalangan Jurnalistik dan Masyarakat tingkat Kelurahan, Nagari dan Desa.
"Ini program yang patut kita berikan apresiasi kepada BPBD Sumbar," tutup R. Hutomo pada hari ke dua Bintek Jitu Pasna Gelombang ke VIII di hotel Bumi Minang kota Padang.
#GP | Ce
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar