Pangkalpinang(BABEL).GP – Staff Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik (Ahmad Subekti) serta sejumlah ASN Pemerintah Kota Pangkalpinang mengikuti sosialisasi dan edukasi layanan sistem pembayaran Bank Indonesia (BI) dan cinta bangga paham Rupiah, di Hotel Novotel Pangkalan Baru, Selasa, (14/09/2021).
Staff Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Ahmad Subekti mengatakan bahwa dibeberapa tempat seperti PKL yang sampai hari ini masih nyaman menggunakan transaksi tunai, tetapi ada juga di beberapa tempat yang menggunakan transaksi digital seperti ovo, gopay dll.
“Bahkan beberapa tempat memang sudah menyediakan pembayaran digital, tetapi ada juga tempat seperti PKL masih nyaman menggunakan transaksi pembayaran secara cash/tunai,” ucap Staff Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Ahmad Subekti
kepala unit implementasi kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia Nur Fadila saat di temui awak media mengatakan kegiatan yang laksanakan bank Indonesia hari ini sudah di mulai dari bulan Juni, yang mensosialisasikan tentang pembayaran digital.
Adapun tujuan nya memberikan pengetahuan peran Bank Indonesia di bidang pemberdayaan.
“Jadi Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tidak hanya hari ini, jadi mulai dari bulan Juni tadi,kita sudah mulai sosialisasi edukasi kepada Pemprov, Pemda, Pemprov sudah kita mulai sejak Minggu lalu kemudian sekarang Pemkot dan terus nanti ke beberapa kabupaten.” Ujar Kepala Unit Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Nur Fadila
“Tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan atau story knowledge kepada teman teman ASN terkait tentang peran Bank Indonesia di bidang sistem pembayaran” ujarnya
Lanjutnya ia berharap masyarakat dan ASN pemerintah kota, pemerintah daerah dan pemerintah provinsi paham akan peran Bank Indonesia di bidang pembayaran digital serta Kris yang di anjurkan dari bank Indonesia ini bisa meningkatkan perekonomian di Bangka Belitung.
“Harapannya adalah, satu supaya masyarakat sebagai konsumen ataupun mereka sebagai mercen dalam posisi sebagai mercen itu, satu bisa memahami peran Bank Indonesia, memahami posisi Bank Indonesia bahwa Bank Indonesia itu adalah lembaga independen non profit oriented dan bank Indonesia itu sebagai fasilitator, memberikan perlindungan kepada konsumen, jadi kalau konsumen terkena Masalah bank Indonesia itu menjadi fasilitator untuk perlindungan konsumen.” Ujarnya
“Masyarakat di Bangka Belitung ini sudah terbiasa bertransaksi dengan non tunai, sudah tau apa itu Bank Indonesia, Dan transaksi digital terutama Kris ini bisa terus meningkat, memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan perekonomian di Bangka Belitung ini khususnya di masa pandemi” pungkasnya.
#GP | HDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar