Oleh : Novri Investigasi
Sebelum saya menulis, apa yang dicari Irwan Basir Datuk Rajo Alam, Ketua DPD LPM Kota Padang, Ketua MPA KAN Pauh IX Kuranji, Penasehat BPMN Pauh Kuranji dan Pembina FKAN Pauh IX Kuranji, mari kita berpantun sejenak
Bakabuik awan di Padang Pasir
Tando hujan mambasahi bumi
Tasabuik namo Irwan Basir
Tokoh Kuranji peduli nagari
Baralek urang di Tanjung Ampalu
Baarak marapulai bakusia bendi
Caleg kalapangan katiko Pamilu
Irwan Basir mambantu satiok hari
Bungo rampai harum baunyo
Di tanam urang di Kuranji
Batanyo juo diri denai ko
Irwan Basir apa yang dicari
Diawali sebuah kata bijak. Nilai dari seseorang manusia harus terlihat dari apa yang ia berikan dan bukan dari apa yang ia terima. Inilah yang mendasari, kenapa saya harus menulis tentang Irwan Basir. Heran saja, apa sih yang ia cari. Sampai mengorbankan waktu, materi membantu orang lain. Caleg bukan, calon walikota bukan. Lalu apa yang mendasarinya berbagi terhadap sesama.
Setiap hari ada saja yang dibantu. Setiap hari ada saja yang ia lakukan untuk kemanusiaan. Tak terlihat raut keletihan. Bekerja sebagai ASN, kelapangan membantu warga. Mengayomi masyarakat dalam berbagai organisasi. Tanpa rasa lelah dan gundah. Wajah ceria menyapa, terlihat dikesehariannya.
Kesibukan yang luar biasa mendatangi setiap warga yang tertimpa bencana. Bak malaikat turun ke bumi, Irwan Basir hadir disetiap ada musibah. Datang saat warga ada masalah. Menjadi pencerahan dalam setiap kegiatan warga. Bukan sekedar hadir, tapi juga memberikan bantuan dalam setiap kegiatan. Padahal, Irwan Basir tak pernah berhutang budi kepada warga. Tak meraih sukses duduk dikursi empuk atas bantuan warga.
Pekerjaan anggota dewan yang duduk karena suara rakyat dilakukan. Tugas walikota terpilih karena suara rakyat juga dijalani. Disaat mereka hanya membantu warga sekali lima tahun, Irwan melakukan setiap hari. Datang mencari menemui warga untuk menjadi kepala daerah, sekali lima tahun. Irwan dalam setiap detak jantungnya hadir ditengah warga.
Lalu, apa yang dicari Irwan Basir. Apa yang diharap dari kepedulian kepada negeri ini. Bukan orang politik, bukan kepala daerah. Tapi, apa yang dilakukannya melebihi orang meraih kesuksesan berkat bantuan rakyat. Entahlah, pengabdian yang tulus tanpa modus. Membantu tanpa berharap balasan. Irwan Basir bagaikan malaikat turun ke bumi. Sungguh mulia dan berhati suci.
Menumpang pada kata bijak. Manusia tanpa tujuan, ibarat kapal tanpa kendali. Lalu, apa tujuan Irwan Basir mewakafkan hidupnya untuk negeri. Apa keinginan Irwan mencurahkan harta dan pikiran membantu warga. Tak perduli panas atau hujan. Tak perduli ada balasan atau tidak. Hanya niat suci dan ketulusan hati membantu warga. Tentu timbul pertanyaan, apa sih, dicari Irwan Basir. Pertanyaan ini tak terjawab dan masih membebani pikiran ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar