Wali Kota Padang Panjang, H Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano tampil sebagai salah satu pemateri dalam acara yang berlangsung secara virtual tersebut. Dengan topik, Dampak Sosial Ekonomi Pandemi di Daerah.
Dalam paparannya, Wako Fadly menceritakan dampak, dan penanggulangan sosial ekonomi yang terjadi di Kota Padang Panjang selama pandemi Covid-19.
Padang Panjang sebagai kota kecil, jelasnya, perekonomiannya di-support dari kegiatan UMKM, perdagangan dan aktivitas di pasar yang butuh interaksi langsung. Covid-19 sangat berdampak terhadap ekonomi masyarakat dan juga berdampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi di Kota Padang Panjang.
"Menurut statistik, pertumbuhan ekonomi kita dari +5% menjadi -1%, walaupun masih di bawah rata-rata nasional. Begitu juga untuk angka pengangguran juga naik sekitar 0,02 %. Grafik yang sama juga berdampak secara nasional maupun global," papar Fadly.
Fadly menambahkan, Pemko telah melakukan berbagai inovasi guna mengatasi dampak ekonomi tersebut. Di antaranya pemotongan retribusi sampai 75% bagi pedagang di pasar, selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Selama PPKM kita memotong pajak dan retribusi guna meringankan beban pedagang-pedagang kita, baik di Pasar Pusat, maupun di Pasar Sayur Bukit Surungan," tambahnya.
Sementara itu, tambahnya lagi, dalam hal penanganan penyebaran virus Covid 19 di Kota Padang Panjang, Pemko bersama Forkopimda selalu berkolaborasi. Operasi Yustisi dan vaksinasi merupakan bagian yang dititikberatkan.
"Kita bersama Forkopimda dan stakeholder terkait secara bersama-sama saling bekerja. Di sinilah kita buktikan, karena bagaimanapun dengan berkolaborasilah, Insyaa Allah bisa menyelamatkan kita dari penyebaran Covid-19 ini," ucapnya.
Selain itu, sebutnya lagi, kesadaran masyarakat akan pentingnya penerapan protokol kesehatan terus ditingkatkan. Ini beriringan dengan program pemerintah untuk vaksinasi. "Alhamdulillah Kota Padang Panjang sudah mencapai 50%, tertinggi di Sumatera Barat dari segi persentase," ungkapnya.
Berkat penanganan Covid-19 di Padang Panjang, kata Fadly, Pemko berkali-kali dapat bantuan insentif dari Pemerintah Pusat. “Beberapa waktu lalu kita dapatkan bantuan kewirausahaan dari Kementerian Perdagangan RI, kurang lebih 4.000 bantuan kewirausahaan,” tuturnya.
Di akhir paparannya, Fadly menitikberatkan, bagaimana hidup beriringan dengan pandemi Covid-19, kegiatan program pemerintah perlu diinovasikan. Sehingga bisa berjalan dan dapat dirasakan masyarakat.
"Salah satunya program koperasi syariah. Program prioritas kita itu tetap berjalan, yang perlu inovasi dan efesiensi yang kita lakukan dengan input yang relatif kecil," pungkasnya.
Kepada IJP, Fadly memberikan apresiasi atas apa yang sudah dilakukan untuk Sumatera Barat khususnya Padang Panjang. Beberapa bulan lalu, IJP telah memberikan bantuan bedah rumah untuk warga Padang Panjang.
IJP merupakan organisasi perempuan perantau Minang yang telah lama bergerak di bidang seni, budaya, pendidikan, kesehatan, sosial dan kemasyarakatan, yang telah banyak memberikan dampaknya untuk kemajuan Sumatera Barat.
#GP | DF | Andes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar