Kepala SMPN 4 Lely Suarni, M. Pd, Saat ditemui, Jumat (13/08/2021) mengatakan, PJJ dilakukan untuk menyiasati waktu PBM tatap muka yang sudah di pendekkan jam pelajarannya dari 45 menit/jam pelajaran menjadi 30 menit, serta jadwal sekolah per shift, sehingga murid hanya memiliki tiga hari PBM di sekolah setiap minggunya.
"Guru-guru siap membantu jikalau pembelajaran itu kurang dipahami anak," katanya.
Terkait pembelajaran lewat radio, murid bisa mengontak guru yang sedang melakukan siaran langsung dengan jadwal pelajaran yang telah ditetapkan per tingkatan kelas dari jam 13.00 WIB-15.00 WIB. Dikatakan Lely, siaran radio terhubung dengan livestreaming di Facebook yang bisa diulang kembali oleh murid.
"Guru setiap hari siaran di radio dengan jadwal yang telah ditetapkan. Per minggu, misalnya minggu pertama kelas 7, minggu berikutnya kelas 8 dan 9. Saat kelas tertentu menggunakan fasilitas radio, kelas lainnya memanfaatkan pembelajaran online lewat google class atau zoom meeting," jelasnya.
Menurutnya, pembelajaran tersebut cukup memberikan dampak bagi peningkatan pengetahuan siswa meski tidak seperti saat belajar langsung di sekolah.
Adapun sebelum melaksanakan pembelajaran terbatas, pihaknya telah melakukan persiapan terlebih dahulu. "Persiapan terhadap prokes. Setiap lokal disediakan tempat cuci tangan dari galon, handwash, tisu, di depan kelas masing-masing. Semua wali kelas menyiapkan sebelum hari H. Pihak sekolah kemudian menjelaskan tata tertib PBM tatap muka melalui WA Group kepada wali murid," ungkapnya.
Dijelaskannya, pembagian anak kapasitas 50 persen dibagi menjadi dua shift. "Satu kelas ada 32 murid, menjadi 15 orang satu shift. Gantian hari, sekolah tiga hari dalam seminggu. Mulai jam 7.30 WIB sampai dengan 11.50 WIB,” tuturnya.
#GP | DF | Harris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar