Pembangunan masjid yang dilakukan sebanyak 5 tahap sejak tahun 2018 lalu itu diperkirakan menelan anggaran total Rp135 miliar.
Sejauh ini, Walikota Pariaman, Genius Umar mengatakan pembangunan masjid tersebut sudah dua tahap.
“Di tahun pertama dan kedua pembangunannya telah dilakukan namun terkendala karena terdampak Covid-19,” katanya.
Ia menjelaskan, rencana kelanjutan pembangunan masjid terapung Talao Pauah ini masuk dalam Revisi Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pariaman.
Oleh karena itu, ia meminta organisasi perangkat daerah terkait untuk menghitung dana yang dibutuhkan guna melanjutkan pembangunan untuk tahap selanjutnya.
Pengerjaan masjid ini, sebut Genius, menggunakan APBD Kota Pariaman dengan janga pengerjaan dua tahun.
“Kami membuat (anggaran) multiyear sehingga 2023 masjid ini sudah dapat dimanfaatkan,” ujar Genius.
Menurut dia, penyelesaian masjid yang juga untuk pendukung wisata religi di Kota Pariaman ini bisa dilakukan pada 2024.
Sebab saat ini, kondisi keuangan daerah yang banyak mengalami pemotongan dari pemerintah pusat akibat pandemi COVID-19.
“Kita harus berpikir keras untuk menyelesaikan pembangunannya karena pembangunannya telah dimulai dan harus diselesaikan,” papar dia.
Sebelumnya Pemerintah Kota Pariaman menyiapkan tiga alternatif untuk mendanai kelanjutan pembangunan masjid terapung ini, karena sudah dua tahun berjalan realisasinya masih tiang pancang.
“Ini merupakan kerja berat karena dananya lebih dari Rp100 miliar sedangkan Pariaman keterbatasan APBD,” kata Genius.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya telah menyiapkan cara untuk mendanai kelanjutan masjid yang akan menjadi ikon wisata religi di daerah itu.
Ia menyebutkan cara pertama yaitu dengan menjadikan masjid terapung masuk ke dalam kawasan pengembangan waterfront city atau kota tepi air Talao Pauh yang saat ini menjadi objek wisata baru di daerah itu.
Sedangkan cara kedua, yaitu dirinya akan mengunjungi Duta Besar Timur Tengah di Jakarta untuk menanyakan terkait ada atau tidaknya bantuan untuk masjid terapung.
Lalu cara ke tiga, katanya kelanjutan pembangunan masjid dengan menggunakan APBD Pariaman setidaknya selama dua tahun untuk pembangunan masjid terapung itu.
#GP|ISAP|REL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar