Buya Syafii Maarif : “Boleh Berbeda Tapi Jangan Memutus Silaturrahim” - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SIJUNJUNG

PENGUMUMAN DAFTAR CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI SIJUNNUJG Tahun 2024 Nomor : 20/PP.04-PU/1303/2024 SYARAT MINIMAL PEROLEHAN SUARA SAH 10(Sepuluh) % dari Total seluruh Suara Sah Kabupaten Sijunjung (10/100 x 134.476) = 13.447,6 (dibulatkam keatas menjadi 13.448 Minimal Suara Sah)* -- *Keputusan KPU Kab.Sijunjung Nomor 655 Tahun 2024 TEMPAT PENDAFTARAN---Kantor KPU Kabupaten Sijunjung Jl. M. Yamin, SH, Nomor 07 Muaro Sijunjung KONTAK PERSON---Zamri 085265970434--Viko 085263208822 JADWAL DAN WAKTU PENDAFTARAN > Selasa Tanggal 27 Agustus 2024 - Pukul 08: 00 WIB s/d Pukul 16 WIB > Rabu Tanggal 28 Agustus 2024 - Pukul 08: 00 WIB s/d Pukul 16 WIB > Kamis 29 Agustus 2024 - Pukul 08: 00 WIB s/d Pukul 16 WIB IMPORTANT ! INFORMATION ! Sumber . Amar putusan MK Nomor 60/PUU-XX/2024 . Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2024

Buya Syafii Maarif : “Boleh Berbeda Tapi Jangan Memutus Silaturrahim”

Senin, Agustus 16, 2021

Sijunjung(SUMBAR).GP- Bung Karno dan Bung Hatta itu saling melengkapi, boleh berbeda tapi jangan memutus silaturrahim, demikian Buya Syafii Maarif menyampaikan dalam acara Obrolan Cendekia “Muhammadiyah dan Kemerdekaan Indonesia” yang diselenggarakan melalui Zoom Meeting dan live melalui channel youtube SMTV pada Senin (16/08) dipandu oleh Erik Tauvani dari Yogyakarta selaku host.
 

Seperti dilansir media topsumbar.co.id  Senin (16/8) siang ini “Muhammadiyah berperan selaku pembantu bangsa dan negara kemudian berperan sebagai penentu karena banyak membaca, mudah bergaul dan lapang hati,” demikian Buya Syafii Maarif yang juga mantan Ketua PP Muhammadiyah sekaligus Guru Besar UNY ini menambahkan.


Sementara itu Prof. Azyumardi Azra dari UIN Syarif Hidayatullah-Jakarta merasa optimis akan peranan Muhammadiyah dengan Islam yang berkemajuan dan jangan berorientasi ke masa silam.


Muhammadiyah berorientasi pada pendidikan sehingga UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) dinobatkan sebagai perguruan tinggi Islam terbaik se-dunia ditambah lagi dengan dibangunnya UMAM (Universiti Muhammadiyah Malaysia) sekaligus perguruan tinggi pertama Indonesia di luar negeri, demikian mantan Rektor IAIN Jakarta Prof. Azyumardi Azra menambahkan.


Salah seorang peserta Obrolan Cendekia asal Kabupaten Sijunjung Fakhrul Rozi Burda, Lc, M.Ud menyatakan “Kita lihat Muhammadiyah masih krisis kader masuk ranah politik dan pemerintahan, jika ingin merubah bangsa harus masuk kedalam sistem, sudah seharusnya Muhammadiyah mengutus kader terbaiknya dan masuk ke semua lini,” demikian alumnus Al Azhar University-Cairo yang sekarang menjabat Komisioner KPU Kabupaten Sijunjung ini menambahkan.


Menanggapi hal ini Prof. Azyumardi Azra mengatakan: Kader Muhammadiyah sebaiknya bergabung ke parpol besar, jangan parpol yang segmennya tidak jelas karena sekarang ini Muhammadiyah “under representif”.


Selanjutnya menanggapi pertanyaan Afriyanto, S.Pd asal Nagari Tamparungo, Kecamatan Sumpur Kudus-Kabupaten Sijunjung “Bagaimana strategi Muhammadiyah membantu pemerintah terhadap daerah tertinggal” Buya Syafii Maarif mengatakan “Pemekaran kecamatan oke saja karena jarak”.


Tidak mudah mengelola sebuah perguruan tinggi, mohon berpikir ulang dan hidupkan saja perguruan tinggi yang sudah ada, demikian Buya Syafii Maarif di akhir diskusinya.


“Sangat mengapresiasi terselenggaranya acara tersebut, harapannya semoga acara ini mampu membawa kemanfaatan bagi umat”, demikian pernyataan Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Sijunjung Defri Antoni, SE kepada media via Whatsappnya, siang ini Senin (16/08).


#GP | Herman


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HASIL PEMILU

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS