Dihadapan 15 mahasiswa Unand dan UNP Padang yang tengah Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Nagari Padang Sibusuk itu dengan gaya khasnya yang simpatik penuturan yang lembut dan gerak gerik tangannya Syofyan Hendri, S.Pd mengungkapkan sebagai berikut;
Kontribusi yang diberikan pemuda dalam malakukan perubahan sosial sangatlah besar, sejarah mungkin bisa menjadi salah satu bukti nyata atas kegigihan kaum muda dalam melakukan perubahan sosial.
Sejarah tokoh Islam. Kisah para nabi semasa mudanya, kepintaran dan kepribadian kuat pemuda bernama Yusuf yang mampu mengatasi krisis ekonomi di kota Mesir. Keberanian pemuda bernama Musa yang mampu menumbangkan Firaun. Kejeniusan Ibrahim mampu membuat Namrud diam malu akan kebodohannya menyembah berhala, hingga lahirlah pemuda bernama Muhammad yang hidup pada masa kebodohan umat, problem sosial-ekonomi dan friksi politik antar kabilah yang sangat kuat.
Namun Muhammad melawan segala problematika umat pada masa itu bukan dengan senjata, kekuasaan atau harta, melainkan dengan akhlak yang mulia. Ia sosok yang santun dan pengasih hingga mampu mengubah permusuhan menjadi persaudaraan, kebodohan menjadi kepintaran, kekafiran menuju keislaman.
Begitupun pada masa kerajaan Turki Usmani, kata Syofyan, kembali pemuda menjadi bagian terpenting dalam membangun peradaban islam. Muhammad Al Fatih, pemuda berusia 21 tahun ini mampu menaklukan benteng Romawi Konstantinopel. Muhammad Al-Fatih dianggap sebagai pembuka pintu bagi perubahan dan perkembangan Islam di Turki.
Berikutnya jelas Syofyan Hendri, Ustadz kondang Sijunjung itu, Sejarah Nasional, pada sejarah bangsa Indonesia pemuda juga menunjukkan perjuangan-perjuangan heroiknya, pemuda menjadi tulang-inti kekuatan perjuangan-perjuangan di bangsa ini.
Memperjuangkan bangsa Indonesia pada awalnya adalah keinginan kaum muda Indonesia untuk keluar dari Pemerintahan Kolonial Belanda pada saat itu. Pemuda berjuang semata-mata karena kecintaan terhadap tanah air. Upaya-upaya nyata yang dilakukan oleh kaum muda dalam melakukan perubahan sosial di bangsa ini
1926 adalah momentum berkumpulnya organisasi pemuda Indonesia, mereka melakukan kongres pemuda menyatukan pemikiran-pemikiran untuk pembangunan bangsa dan kongres tersebut menghasilkan keputusan untuk mengadakan kongres ke-2 pada tanggal 27-28 Oktober 1928.
1998 Pemuda kembali memainkan perannya dalam mengakhiri masa otoriter rezim Suharto setelah berkuasa kurang lebih selama 32 tahun lamanya. Pemuda-pemuda yang tergabung dalam organisasi gerakan mahasiswa dan kemasyarakat bersatu menuju gedung DPR-MPR RI dan mendesak Presiden Suharto untuk mundur dari tampuk kekuasaan. Masa otoriter pemerintahan Suharto dapat diakhiri. Indonesia memasuki jaman reformasi. Reformasi dianggap sebagai jaman kebebasan setelah rakyat terbelenggu dalam jaman otoriter.
Ditegaskan oleh Syofyan Hendri ada Empat Karekteristik Pemuda;
1.Quwwatus-syabaab (kekuatan pemuda), Pemuda memiliki semangat serta dinamis dalam melakukan segala aktivitas. Hal ini yang menjadikan pemuda selalu memberikan banyak pengaruh dalam perubahan sosial.
2. ‘Atho bilaa tahazzub (memberi tanpa berpihak); Pemuda memiliki pandangan jauh ke depan dan mempunyai pandangan yg objektif dan rasional dalam banyak hal. Kekuatan prinsip ini menjadikan perjuangan pemuda terjaga idealismenya dan mampu menjunjung nilai kejujuran dan kemurnian sebuah perjuangan.
3. Qaumun ‘amaliyyun (selalu bekerja); Wawasan, kompetensi serta kepedulian seorang pemuda menjadikan mereka kaum yang progresif dan dinamis. Sifat ini memberikan sebuah energi yang besar dalam bekerja dan beramal secara terus menerus dan dapat mengikuti perubahan zaman.
4.‘Alamiyyah (Natural); Kesamaan status jauh dari fanatisme kedaerahan, agama, maupun ras. Pemuda (mahasiswa) bisa bertemu dan berhimpun bersama atas nama pemuda (mahasiswa), tanpa batasan bangsa maupun ras.
Berkaitan dengan hal tersebut, ada 3 Peran & Fungsi Pemuda (Mahasiswa)
1. Agent of chage; Sebagai penggagas perubahan, menjadi pelaku dari perubahan tersebut. Menelurkan ide dan gagasan untuk perubahan sosial yang akan datang.
2. Iron Stock; Pemuda sebagai generasi penerus bangsa diharapkan memiliki kemampuan, ketrampilan, dan akhlak mulia untuk menjadi calon pemimpin akan datang. Pemuda merupakan asset, cadangan, dan harapan bangsa untuk masa depan.
3. Control of sosial; Pemuda sudah selayaknya memberikan pengawasan atas kerja-kerja para pemerintah negeri ini. Lalu memberikan masukan untuk perbaikan bangsa.
Dari paparan dan kedua sejarah diatasi dapat kita simpulkan bahwa pemuda memiliki sejarah yang sangat heroik dalam melakukan perubahan sosial. Baik membangun peradaban islam pada masa kenabian, maupun melakukan pembangunan bangsa Indonesia.
"Hidup Mahasiswa KKN, hidup UNAND dan UNP, Gerakkan PengabdianMasyarakat dalam Membangun Peradaban. Semoga jadi AgentOfChange Leadhersip," ungkap Syofyan Hendri menutup kuliah umumnya.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar