Ketika dijumpai media ini, Rabu(21/7) Ketua Kelompok Mahasiswa KKN Unand Nagari Kumanis, Alga Septi Partama menuturkan sudah melakukan pendekatan kemasyarakatan, konsultasi dengan tokoh adat, cendikia, aparatur di Kumanis ini.
Selain itu kata Alga, secara bersama dengan masyarakat kami telah melakukan gotong royong membersihkan kiri kanan badan jalan nagari, lingkungan kantor wali nagari nagari dan lingkungan masjid.
Berpartisipasi aktif dalam pemasangan spanduk di berbagai sudut nagari yang isi nya mengajak masyarakat untuk melakukan vaksinasi covid-19 dan sosialisasi penggunaan masker kepada pelajar, generasi muda dan masyarakat.
Sangat menarik sekali kami melihat langsung masyarakat membatik, ujar Engla Selita mahasiswi Jurusan Ilmu Sejarah Unand Padang.
Menurut Engla, dengan adanya kelompok masyarakat membatik berarti Nagari Kumanis punya mata pencaharian selain bertani. Usaha membatik ini membuka peluang kerja dan usaha bagi masyarakatnya.
Hendaknya masyarakat selalu berinovasi bagaimna cara membatik yang lebih baik, perlu banyak dilakukan pelatihan dengan mendatang narasumber yang profesional.
Sehingga kedepannya masyarkat yang lain tertarik untuk ikut dalam kelompok membatik dan kegiatan membatik menjadi banyak peminat.
Lebih lanjut Engla menuturkan, kedepannya perlu pelatihan bagaimana cara mempromosikan produksi batiknya di media online seperti marketplace online atau offline sehingga jangkauannya bukan hanya masyrakat nagari setempat saja.
"Kalau kita bisa eksen di media online mempromosikan produk batik ini, pasarnya lebih luas," ujar Engla antusias.
Menurut Engla, kelihatannya seperti yang diakui ibu ibu pengrajin batik kemarin, mereka merasa kesulitan dalam mempromosikan melalui aplikasi. Ini perlu juga pelatihan bagaimana cara mempromosikan produk yang baik.
Pada kesempatan kunjungan kelompok membatik tersebut Mahasiswi Jurusan Sosial Ekonomi Unand Yelfi Novita Sari memberikan solusi untuk promosi di media online minimal di Facebook sendiri.
"Semakin banyak teman Facebook kita, semakin banyak orang lihat produk kita, terus mereka tertarik dan akan bertanya berapa bandrolnya, kita minta nomor telpon atau Whatsappnya terjadi komunikasikan," kata Yelfi.
Jadi kata Yelfi kalau ada orang bertanya harga, kita minta dulu nomor telpon dan Whatsappnya bisa berkomunikasi secara langsung dengan yang berminat tadi, jangan ditulis di Facebook dulu.
"Sebetulnya kalau promosi dan jual beli secara online sudah banyak dilakukan orang sekarang seperti shopee, tetapi masih masih minim dalam penggunaannya," kata Yelfi.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar