Wako Fadly berharap Masata yang diketuai Yuliza Zen, SE, menjadi wadah aspirasi serta mampu bersinergi dengan semua pihak guna memajukan pariwisata berbasis masyarakat.
“Alhamdulillah, ini sudah berada pada tahapan selanjutnya, dari seluruh kelompok sadar wisata yang ada, sudah terbentuk sebuah himpunan (Masata-red). Yang namanya himpunan, merupakan tempat berkumpul dan tempat aspirasi dari kelompok Masata itu. Masata hadir sebagai penyambung lidah, aspirasi, apa yang bisa disenergikan baik dalam Masata itu sendiri, maupun bersama dengan Dinas Pariwisata,” ungkap Fadly seusai menyaksikan pelantikan DPC Masata sekaligus membuka acara Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata.
Lebih lanjut, dikatakannya, program kerja Masata harus terukur dengan indikator yang jelas dan memberikan reward bagi anggotanya yang berprestasi. Kemudian, hubungan silaturahmi selalu terjaga. “Kehadiran Masata hendaknya juga memberikan multiflier effect kepada masyarakat sekitar dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Ketua DPD Masata Provinsi Sumbar, Joni Mardianto, SS, M. Par, menyampaikan, Masata di Sumbar telah terbentuk sejak November 2020 lalu dengan jumlah delapan DPC. DPD Masata menargetkan minimal terbentuk 15 DPC Masata di Sumbar.
“Masata terbentuk karena pandemi Covid-19. Masata diinisiasi pusat untuk menggairahkan kembali kepariwisataan, melakukan pendampingan desa wisata, men-support dan menggali potensi wisata secara bersama-sama,” katanya.
Sementara itu, terkait dengan pelatihan pengelolaan desa wisata, Kadis Pemuda, Olahraga dan Pariwisata, Drs. Maiharman mengatakan, ditujukan untuk mempercepat peningkatan kualitas pengelolaan desa wisata. Pelatihan dilaksanakan selama dua hari tatap muka, dilanjutkan dengan kunjungan lapangan.
#GP | DF | HRS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar