Kegiatan tersebut diikuti 28 orang dari Perguruan Tinggi (PT) UIN IB Padang, Unand, UNP, STAIPIQ, STKIP dan Politeknik Padang.
Wakil Ketua DPRD Sijunjung saat menjadi Nara Sumber menyampaikan paparannya bertemakan "Islam, Pemuda dan Perubahan Sosial" sesuai permintaan generasi muda Islam itu.
Mengawali paparannya Syofyan Hendri, S.Pd.I motivator muda itu menyampaikan kontribusi yang diberikan pemuda dalam malakukan perubahan sosial sangatlah besar, sejarah mungkin bisa menjadi salah satu bukti nyata atas kegigihan kaum muda dalam melakukan perubahan sosial.
Sejarah tokoh Islam misalnya, kisah para nabi semasa mudanya, kepintaran dan kepribadian kuat pemuda bernama Yusuf yang mampu mengatasi krisis ekonomi di kota Mesir, keberanian pemuda bernama Musa yang mampu menumbangkan Firaun, kejeniusan Ibrahim, mampu membuat Namrud diam malu akan kebodohannya menyembah berhala, hingga lahirlah pemuda bernama Muhammad yang hidup pada masa kebodohan umat, problem sosial-ekonomi dan friksi politik antar kabilah yang sangat kuat. Namun Muhammad melawan segala problematika umat pada masa itu bukan dengan senjata, kekuasaan atau harta, melainkan dengan akhlak yang mulia. Ia sosok yang santun dan pengasih hingga mampu mengubah permusuhan menjadi persaudaraan, kebodohan menjadi kepintaran, kekafiran menuju keislaman.
Begitupun pada masa kerajaan Turki Usmani, jelas Syofyan Hendri kembali pemuda menjadi bagian terpenting dalam mebangun peradaban islam. Muhammad Al Fatih, pemuda berusia 21 tahun ini mampu menaklukan Benteng Romawi Konstintunopel. Muhammad Al-Fatih dianggap sebagi pembuka pintu bagi perubahan dan perkembangan Islam di Turki.
Kita lihat Sejarah Nasional, pada sejarah bangsa Indonesia pemuda juga menunjukkan perjuangan-perjuangan heroiknya, pemuda menjadi tulang-inti kekuatan perjuangan-perjuangan di bangsa ini.
Memperjuangkan bangsa Indonesia pada awalnya adalah keinginan kaum muda Indonesia untuk keluar dari pemerintahan kolonial Belanda pada saat itu. Pemuda berjuang semata-mata karena kecintaan terhadap tanah air. Upaya-upaya nyata yang dilakukan oleh kaum muda dalam melakukan perubahan sosial di bangsa ini
Pada tahun 1926 adalah momentum berkumpulnya organisasi pemuda Indonesia, mereka melakukan kongres pemuda menyatukan pemikiran-pemikiran untuk pembangunan bangsa dan kongres tersebut menghasilkan keputusan untuk mengadakan kongres ke-2 pada tanggal 27-28 Oktober 1928.
Berikutnya pada tahun 1998 Pemuda kembali memainkan perannya dalam mengakhiri masa otoriter rezim Suharto setelah berkuasa kurang lebih selama 32 tahun lamanya. Pemuda-pemuda yang tergabung dalam organisasi gerakan mahasiswa dan kemasyarakat bersatu menuju gedung DPR-MPR RI dan mendesak Presiden Suharto untuk mundur dari tampuk kekuasaan. Masa otoriter pemerintahan Suharto dapat diakhiri. Indonesia memasuki jaman reformasi. Reformasi dianggap sebagai jaman kebebasan setelah rakyat terbelenggu dalam jaman otoriter.
Menurut Syofyan Hendri ada Empat Karekteristik Pemuda;
Pertama adalah Quwwatus-syabaab (kekuatan pemuda), Pemuda memiliki semangat serta dinamis dalam melakukan segala aktivitas. Hal ini yang menjadikan pemuda kuat dan selalu memberikan banyak pengaruh dalam perubahan sosial.
Kedua adalah ‘Atho bilaa tahazzub (memberi tanpa berpihak), Pemuda memiliki pandangan jauh ke depan dan mempunyai pandangan yang objektif dan rasional dalam banyak hal. Kekuatan prinsip ini menjadikan perjuangan pemuda terjaga idealismenya dan mampu menjunjung nilai kejujuran dan kemurnian sebuah perjuangan.
Ketiga, Qaumun ‘amaliyyun (selalu bekerja), Pemuda punya wawasan luas, kompetensi serta kepedulian seorang pemuda menjadikan mereka kaum yang progresif dan dinamis. Sifat inilah yang memberikan sebuah energi besar dalam bekerja dan beramal secara terus menerus dan dapat mengikuti perubahan zaman.
Keempat 'Alamiyyah (Natural), Pemuda punya kesamaan status jauh dari fanatisme kedaerahan, agama, maupun ras. Pemuda (mahasiswa) bisa bertemu dan berhimpun bersama atas nama pemuda (mahasiswa), tanpa batasan bangsa maupun ras.
Selanjutnya Syofyan Hendri menyebutkan Peran & Fungsi Pemuda (Mahasiswa) antara lain;
1. Agent of chage; Sebagai penggagas perubahan, menjadi pelaku dari perubahan tersebut. Menelurkan ide dan gagasan untuk perubahan sosial yang akan datang.
2. Iron Stock; Pemuda sebagai generasi penerus bangsa diharapkan memiliki kemampuan, ketrampilan, dan akhlak mulia untuk menjadi calon pemimpin akan datang. Pemuda merupakan asset, cadangan, dan harapan bangsa untuk masa depan.
3. Control of sosial; Pemuda sudah selayaknya memberikan pengawasan atas kerja-kerja para pemerintah negeri ini... Lalu memberikan masukan untuk perbaikan bangsa.
Menurut Syofyan Hendri menyampaikan paparan dan kedua sejarah diatas dapat kita simpulkan bahwa pemuda memiliki sejarah yang sangat heroik dalam melakukan perubahan sosial. Baik membangun peradaban islam pada masa kenabian, maupun melakukan pembangunan bangsa Indonesia.
Kelihatan peserta pelatihan kepemimpinan tersebut sangat antusias mengikuti paparan Ustadz dan motivator muda dari Sijunjung itu.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar