Oleh: Wilson Lalengke |
JAKARTA.GP– Hari ini, Minggu, 27 Juni 2021, sahabat saya Zaidina Hamzah berpulang. Informasi dari keluarganya, Bang Hamzah, demikian dia akrab dipanggil, tiba-tiba saja mengalami sesak nafas dan berlanjut tidak sadarkan diri. Menit berikutnya, Bang Hamzah sudah tiada. Innalillahi wa innailaihi rojiun… Bang Hamzah husnul khotimah, disiapkan tempat terbaik di sisi-Nya, amin YRA.
Saya sangat ingin menulis tentang Bang Hamzah kali ini. Ada banyak kehilangan sahabat baik yang saya alami selama ini, kepergian Bang Hamzah merupakan hilangnya sesuatu yang penting dan sangat berarti, dan perlu saya tulis. Secara fisik, Bang Hamzah tidak istimewa, bahkan mungkin tidak menarik untuk diceritakan. Juga dari sisi yang lain, semuanya biasa saja, hal serupa itu bisa didapatkan dari banyak sahabat lainnya.
Zaidina Hamzah adalah sebuah fenomena bagi saya, khususnya dalam kaitannya dengan kedudukan saya sebagai Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI). Almarhum adalah warga yang tinggal di Padang, Sumatera Barat. Sehari-harinya, pria yang lahir tahun 1972 itu dikenal sebagai Kepala Markas Daerah Laskar Merah Putih (Kamada LMP) Sumatera Barat. Tubuhnya yang secara fisik terbilang ‘kelas berat’ membuatnya mudah ditandai atau dikenali.
Pertemuan pertama saya dengan Bang Hamzah terjadi saat beliau bersama beberapa anggota LMP Sumatera Barat menjemput saya di Bandara Udara Internasional Minangkabau, Padang. Saat itu, di minggu terakhir bulan Februari 2020 lalu, saya diundang Pengurus PPWI Tanah Datar, Sumatera Barat, untuk acara Peresmian dan Pelantikan DPC PPWI Kabupaten Tanah Datar. Bang Hamzah mendampingi Ketua DPD PPWI Sumbar, Buya Syafrizal, bersama beberapa rekan lainnya menjemput saya dan bergerak menuju Batusangkar, Ibukota Kabupaten Tanah Datar. Dia bersama anggota LMP-nya datang lengkap dengan uniform dan atribut kebesaran organisasi Laskar Merah Putih.
Pertemuan awal itu, bagi saya, menandai sebuah pertemuan monumental antar organisasi, antar serpihan elemen masyarakat. Walau saya mengenal beberapa pentolan elit LMP di tingkat nasional, seperti Neneng A Tuty dan Adek Erfil Manurung, namun perkenalan saya dengan Bang Hamzah telah menumbuhkan simpul silahturahmi antar organisasi di tingkat daerah –PPWI dengan LMP– yang kemudian tumbuh menguat di antara keduanya.
Ikatan persahabatan dan kekeluargaan yang terjalin itu kemudian semakin mengental dan menguat ketika Kamada LMP Sumbar ini menemani sekaligus menghadiri acara pelantikan Pengurus PPWI Tanah Datar selama dua hari di Sumatera Barat, 26-27 Februari 2020. Kharisma seorang Zaidina Hamzah sebagai ‘panglima’ sebuah organisasi patriotik Indonesia terlihat jelas selama kebersamaan di sepanjang perjalanan dan acara di Tanah Datar itu. Pengelolaan dan koordinasi di internal organisasinya berjalan sangat rapi dan disiplin. Hal ini amat membantu panitia dalam mensukseskan acara pelantikan pengurus DPC PPWI Tanah Datar hari itu.
Setelahnya, komunikasi dengan Bang Hamzah terus berlanjut. Kami saling bertukar informasi, terutama tentang kegiatan masing-masing organisasi. Dari Bang Hamzah saya banyak belajar, mengetahui, dan mengenal karakter ormas LMP, khususnya Markas Daerah Sumatera Barat. Ormas yang banyak dihuni oleh para pemuda usia matang itu tetap terlihat bersemangat tinggi, selayaknya organisasi pemuda berusia muda. Program kegiatan mereka yang fokus pada alam lingkungan dan kehidupan sosial kemasyarakatan terbilang bagus, menarik, dan menyenangkan. Touring sambil memberi bantuan kepada warga yang kesulitan ekonomi di masa pandemi di desa-desa yang dilewati, misalnya, adalah salah satu kegiatan yang mereka lakukan beberapa waktu lalu. Saya amat terkesan dengan program tersebut.
Dari komunikasi dan koordinasi yang cukup intens, Bang Hamzah kemudian menyatakan ingin mendaftar menjadi anggota PPWI. Keanggotaannya diproses, jadilah Bang Hamzah sebagai bagian dari Keluarga Besar PPWI. Sayangnya, keinginan almarhum untuk bergabung dalam kepengurusan PPWI Sumatera Barat, yang menurutnya perlu diperkuat dan ditingkatkan kinerja kepengurusannya, belum dapat terealisasi secara definitif.
Sejak jalinan persahabatan dan silahturahmi tahun 2020 lalu itu hingga kini, setiap kali saya dan team dari PPWI Nasional ke Sumatera Barat, pasti selalu dijemput dan ‘dikawal’ oleh rekan-rekan LMP Markas Daerah Sumatera Barat. Kegiatan bersama kami yang paling akhir bersama Bang Hamzah, dan kawan-kawan LMP Sumbar, adalah pada acara peresmian dan pelantikan DPC PPWI Padang dan DPC PPWI Sawahlunto 28 dan 30 Januari 2021 lalu.
Pada setiap pertemuan dan kegiatan di daerah lain, saya selalu antusias tatkala panitia dapat menggandeng sahabat-sahabat dari omas LMP. Seperti yang terjadi pada kegiatan diklat jurnalistik warga di Demak, Jawa Tengah, Februari 2021 lalu. Saya bertemu dan berkenalan dengan Kamada LMP Jawa Tengah, Mas Adi Prayitno. Pada suatu momen santai bersama, saya bahkan sempat memperkenalkan kedua Kamada –Bang Hamzah dan Mas Adi– melalui komunikasi video call.
Bang Hamzah, saya mengenalmu hanya setahun lebih beberapa bulan saja, nanum kenangan persahabatan dan silahturahmi yang begitu indah telah menggores hati saya dan PPWI sedemikian dalam. Seakan kita telah terhubung sedmikian lama, bertahun-tahun lamanya. Kiranya kebersamaan PPWI dengan LMP Sumatera Barat akan tetap langgeng dan semakin kuat sepeninggal Kamada LMP Sumbar, Zaidina Hamzah.
Bang Hamzah, usai sudah tugas keduniawianmu di bumi ini. Kini saatnya kembali. Beristrahatlah dalam keabadianmu. Kami akan lanjutkan yang masih tersisa, sebelum akhirnya kami juga dipanggil pulang. Innalillahi wa innailaihi rojiun..
Penulis: Wilson Lalengke, Ketua Umum PPWI.
#GP | RED
Tidak ada komentar:
Posting Komentar