Sebagaimana diketahui, Bank Eco Enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran serta gula, air dan lainnya. Sementara di Kota Padang Bank Eco Enzyme digagas oleh Lembaga Bank Sampah Unit Andalas yang ada di Kelurahan Andalas, Kecamatan Padang Timur.
Kegiatan aktifitas Bank Eco Enzyme tersebut nantinya akan mengajak masyarakat Kota Padang untuk ikut terlibat dalam memilah, mengolah dan menabung Eco Enzyme-nya di Bank Eco Enzyme Kota Padang.
"Alhamdulillah, kita bersyukur dan menyambut baik hadirnya Bank Eco Enzyme yang menghasilkan produk berupa obat, disinfektan dan produk bermanfaat lainnya. Selain membantu kita dalam mengurangi produksi sampah juga menekan penyebaran Covid-19 di Kota Padang," sebut wako sewaktu melaunching Bank Eco Enzyme tersebut di Halaman Kantor Komisi Informasi Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), jl. Sisingamangaraja No.36 Kelurahan Simpang Haru (depan Kantor Camat Padang Timur), Selasa (8/6/2021).
Orang nomor satu di Kota Padang itu juga mengungkapkan syukur hal tersebut juga sesuai dan sejalan dengan adanya kerjasama antara Padang dengan negara Norwegia ke depan. Kerjasama tersebut berupa ujicoba pengolahan sampah menjadi energi (waste to energy).
"Alhamdulillah, baru-baru ini kita telah melakukan pembicaraan dengan Duta Besar Norwegia sekaitan rencana menjadikan Kota Padang sebagai 'pilot project' atau percontohan sampah menjadi energi. Ini salah satu program yang akan dibawa negara Norwegia ke Kota Padang. Hal tersebut sejalan dengan upaya kita dalam mengurangi produksi sampah di Kota Padang yang per harinya lebih kurang mencapai 650 ton," tukasnya.
Lebih lanjut wali kota milenial itu juga menyampaikan harapannya kepada seluruh warga Kota Padang untuk saling mendukung dan memberikan contoh kepada generasi muda terkait upaya Pemerintah Kota Padang dalam melakukan pengolahan sampahhingga saat ini.
"Salah satunya dengan hadirnya Bank Eco Enzyme ini. Alhamdulillah di samping membantu mengurangi produksi sampah,hal ini juga ikut membantu upaya kita terkait ketersediaan stok disinfektan dalam rangka menekan penyebaran Covid-19 di Kota Padang. Tentu ini akan menghemat biaya dalam penyediaan disinfektan, apalagi disinfektan yang dihasilkan dari Bank Eco Enzyme hanya hasil dari olahan sampah yang direcycle," pungkas wako menjelaskan.
Dalam launching Bank Eco Enzyme itu juga hadir Anggota DPRD Padang Helmi Moesim, Ketua PMI Sumbar Aristo Munandar, Kabag Tata Pemerintahan Ances Kurniawan, Camat Padang Timur Siska Meilani serta unsur Forkopimca dan stakeholder terkait lainnya.
Selain itu juga tampak pimpinan NGO yang turut menyukseskan launching Bank Eco Enzyme diantaranya yakni Bank Sampah Unit Andalas Sepakat, Komunitas Eco Enzyme Sumbar, Walhi Sumbar, KOMMA FP-UA, Yayasan KOMMA, Base KMDM, EDUEE, Bundo Kanduang dan IKA Unand.
Setelah launching, Wako Hendri Septa juga turut melakukan aksi penyemprotan air hasil olahan Bank Eco Enzyme yang berguna hampir sama dengan disinfektan tersebut ke sepanjang jalan di wilayah Kecamatan Padang Timur.
Penyemprotan dengan menggunakan mobil tanki milik PMI Sumbar itu, diawali dari lokasi launching menuju kawasan Simpang Haru, Sawahan, Bagindo Aziz Chan, Terandam dan kembali ke lokasi semula.
#GP | MUF | HMS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar