Penegasan itu disampaikan Bupati Benny Dwifa Yuswir dalam memberikan pengarahan saat perayaan Guru Sekolah Merdeka Belajar, Jumat(25/6) lalu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sijunjung Usman Gumanti, S.Pd.MM dalam laporannya menyampaikan kegiatan perayaan merdeka belajar ini adalah bentuk kegembiraan dan rasa syukur para guru dan Kepala Sekolah ini, karena telah selesai melaksanakan pembelajaran merdeka belajar.
Tentu sangatlah pantas kita semua pada hari ini merayakan kemerdekaan belajar tersebut yang pada waktunya nanti guru dan kepala sekolah yang dinyatakan lulus dalam program merdeka belajar akan dapat berevolusi menjadi guru penggerak di sekolahnya sendiri dan bagi sekolah lainnya.
Disampaikan Usman Gumanti, Kepala Sekolah dan guru Sijunjung sangat antusias mengikuti program ini, awalnya 960 guru dan kepala sekolah dari puluhan sekolah ikuti seleksi, namun keterbatasan quota, maka Panitia menyatakan lulus untuk mengikuti program Sekolah Merdeka Belajar 20 sekolah dengan 100 peserta.
Alhamdulillah, setelah mengikuti proses dalam program Sekolah Merdeka Belajar beberapa bulan berlalu, dari 100 orang dan 20 sekolah itu dinyatakan lulus sebanyak 96 orang
Dalam pengarahannya Benny lebih lanjut mengharapkan kepada Kepala Sekolah dan Guru yang telah mengikuti program Sekolah Merdeka Belajar melalui Yayasan Guru Belajar yang dibimbing Bapak Rezki dan Buk Wuri dapat menerapkan ilmu dan keterampilannya dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah dengan melibatkan semua stoke holder yang ada, termasuk orang tua dan masyarakat sekolah.
Berikutnya, Benny menyebut, dimasa pandemi walaupun sebagian tempat dan lokasi belum didukung sarana dan fasilitas yang cukup, tetapi guru dan kepala sekolah tetap bersemangat melayani peserta didik dengan melakukan inisiasi dan berinovasi dalam proses pembelajaran. Sehingga anak anak kita tetap belajar baik di sekolah secara tatap muka maupun di rumah secara daring.
Pandemi covid-19 telah membuka mata kita semua untuk lebih kreatif dan inovatif memanfaatkan alat alat digital untuk proses belajar mengajar.
Kita masih ingat dengan Mas Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim yang mengeluarkan kebijakan Merdeka Belajar. Menurutnya Merdeka Belajar adalah bahwa guru dan muridnya punya kebebasan dalam berinovasi dan bertindak dalam proses belajar mengajar.
Beberapa contoh inovasi pembelajaran yang harus dilakukan guru adalah; Pembelajaran yang berpusat pada siswa, belajar diluar kelas, belajar dengan teman sebaya, berkelompok dan berkolaborasi, belajar secara daring ( On line ) melalui zoom, webinar, goegle clas room, belajar dari banyak sumber secara on line, belajar sesuai bakat, minat dan potensi.
Lebih lanjut dikatakan Benny pendidikan dewasa ini harus mampu melahirkan peserta didik "Pelajar Pancasila" yaitu pelajar yang berakhlak mulia( beriman, bertaqwa, jujur, disiplin dan pantang menyerah), pelajar yang kreatif, bergotong-royong, berkebinekaan global, berfikir kritis dan mandiri serta mampu berkolaborasi.
Saya berperinsip, ujar Bupati Benny bahwa untuk menjawab tantangan tersebut, serta terwujudnya profil pelajar Pancasila itu, maka merdeka belajar dan digitalisasi sekolah adalah pilihan yang harus kita mulai dari jenjang Paud, SD, SMP dan seterusnya.
"Saya tantang bapak dan ibuk guru dan kepala sekolah yang telah ikut program merdeka belajar, apakah ada perubahan bagi anak didik terutama dalam hal perbaikan karakter dan kompetensinya. Kadis Pendidikan, tolong ini diuji, bandingkan hasil sekolahnya, kita tunggu laporannya 6 bulan kedepan," instruksi Bupati.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar