Diketuai Ridwansyah, Forkraf diharapkan mampu bersinergi membangun perekonomian masyarakat di berbagai subsektor industri kreatif.
"Industri kreatif merupakan masa depan perekonomian Indonesia. Dengan perkembangan teknologi, ekonomi kreatif dengan sub-bidangnya diharapkan membantu perekonomian dan kepariwisataan kita. Betul-betul disusun program yang sesuai dengan kemajuan sub-bidangnya. Apa yang forkraf bisa lakukan untuk itu," kata Wako Fadly.
Adapun subsektor dalam industri kreatif, yaitu kuliner, fashion, kriya, TV dan radio, penerbitan, arsitektur, aplikasi dan games developer, periklanan, musik, fotografi, film, animasi, video, seni pertunjukan, disain produk, seni rupa, disain interior dan disain komunikasi visual.
"Diharapkan sinergi dalam mengembangkan industri kreatif ini, seperti dengan masyarakat sadar wisata (Masata). Forkraf hendaknya mampu bekerja sama dengan pelaku industri kreatif serta menjaring aspirasi dari mereka," ujar Fadly.
Sementara itu, di hari yang sama juga digelar Pelatihan Digitalisasi Branding Pemasaran dalam Pariwisata yang akan berakhir pada 1 Juli mendatang.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Drs. Maiharman mengatakan, pelatihan tersebut guna meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kompetensi pengelola destinasi serta daya tarik wisata. Agar mereka dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pemasaran pariwisata.
"Sasaran kegiatan pelatihan ini adalah Forkraf, pengelola destinasi wisata dan masyarakat yang berpotensi menjadi agen perubahan untuk kemajuan pariwisata.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Alvi Sena, ST, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Drs. Ali Tabrani, M. Pd, sejumlah pejabat dan undangan lainnya.
#GP | DF | HRS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar