Dalam khotbahnya Ustadz H. M. Yusron, Lc yang juga merupakan Imam Masjid Agung Istiqlal-Muaro Sijunjung dan Ketua Yayasan Akramul Afkar ini mengajak ummat untuk taubatan nasuha dan mempersiapkan bekal menghadapi hari akhir.
Jika Allah berkehendak tidak ada yang bisa menghalangi, fenomena gerhana bulan adalah bukti kekuasaan Allah, kita dengan berat tubuh 60 kg tidak ada apa-apanya, lumpur Lapindo di Sidoarjo belumlah seberapa dibanding dengan kejadian kiamat ungkap Ustadz H. M. Yusron, Lc.
Lebih lanjut, Yusron mengajak meningkatkan amal sedekah dan kebaikan lainnya sebelum ditutup Allah kesempatan beramal. Bila matahari telah terbit ditempat terbenam biasa, tidak ada guna lagi harta yang banyak, tidak ada tempat bersedekah bahkan tidak ada lagi orang yang butuh bantuan kita.
Jadi sayogiyanya dalam menghadapi peristiwa gerhana ini memperbanyak minta ampun kepada Allah atas dosa dan kesalahan yang berlalu. Rasulullah saja yang sudah dipastikan tidak punya dosa tidak kurang 70 kali beristigfar kepada Allah, SWT.
Sementara kita saat ini umat yang serba lemah, duduk dirumah berdosa, jalan kemana mana berdosa, pergi dan pulang dari masjid juga berdosa sudah berapa kali sehari kita beristighfar kepada Allah, tegas Yusron.
Pada hari ini Rabu (26/05/2021) terjadi Gerhana Bulan Total (GBT) yang dapat diamati di Indonesia.
Sebagaimana dijelaskan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika malalui situsnya www.bmkg.go.id puncak gerhananya terjadi pukul 18.18 Wib, pukul 19.18 Wib dan pukul 20.18 Wib.
Kelihatan, selain jemaah masjid Baitul Makmur tampak hadir dalam shalat gerhana tersebut Wakil Ketua Pengurus Masjid Baitul Makmur Drs.Iskandar, Sekretarisnya Akang Zen, Penyuluh Agama Ali Imran, S.Sos.I
"Usai shalat gerhana dilanjutkan dengan shalat Isya berjemaah dan pengajian Tahsin Al Qur'an dipandu Ustadz Yusron, LC," kata Akang Zen menjelaskan.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar