Dihadapan jemaah yang memenuhi sebagian lapangan itu, ustadz kondang putera Nagari Padang Sibusuk itu memberikan judul tausiahnya "Ibadah Puasa Mendidik Jiwa Peka Terhadap Lingkungan" membuat para jemaah terkesima mendengarkannya.
Diantara nasehat dalam khotbahnya, Syofyan Hendri mengajak jemaah untuk merenungkan setiap ibadah yang kita lakukan, seperti shalat, puasa, zakat dan haji maka tergambarlah ukhuwah islamiah yang harus kita terapkan dalam kehidupan ini.
Zakat fitrah yang wajib kita keluarkan di bulan Ramadhan, hanyalah satu sisi menifestasi dari ukhuwah islamiah itu.Kita dapat membantu meringankan saudara yang ditimpa kesempitan.
Dibalik itu semua, kita diajarkan untuk membina hubungan baik ditengah-tengah masyarakat, sehingga tali persaudaraan dan kesatuan yang mantap diwujudkan.
Kejadian akhir akhir ini, memberikan indikasi bahwa kemajemukan, keragaman dan persatuan kita sedang berada dalam ujian dan cobaan. Hanya karena persoalan sepele rusak hubungan sesama kita.
Kita tidak lagi sanggup menjaga kebersamaan, kita tidak lagi memberikan sikap toleransi dalam perbedaan, kecurigaan timbul dan buruk sangka muncul.
Kita telah melupakan posisi masing-masing dan terlalu sibuk mengerjakan "gawe-nya" orang lain. Padahal kita sudah diingatkan oleh pituah adat "tokok balowong ganggam bauntuok"
Bila membicarakan masalah agama tentu kerjanya alim ulama, membicarakan masalah adat kerjanya Ninik Mamak dan keputusan beliau yang kita lakukan.Dan masalah pemerintah itu kerjanya umarok dan dari beliau kita dapat keputusan.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar