Dalam pencanangan KRPL ini, juga diserahkan bantuan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) senilai Rp 60 juta kepada KWT Tulip.
Dikatakan Mahyeldi, pencanangan KRPL ini sebagai bentuk pelaksanaan seruan pemerintah pusat supaya segera menggalakkan kegiatan-kegiatan untuk ketahanan pangan di Indonesia.
“Sebab, ketahanan pangan dewasa ini memang sebuah kenyataan yang harus dilaksanakan secepatnya, lantaran tingginya tingkat konsumsi masyarakat terhadap kebutuhan pokok. Situasi ini lambat laun akan mengakibatkan besarnya tekanan dan kebutuhan pokok di Indonesia,” ulasnya.
Mahyeldi menambahkan, dalam pengembangan jenis pangan seperti umbi-umbian dan sayur organik, para ibu di rumah bisa memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam berbagai kebutuhan pokok dan tanaman bermanfaat lainnya.
“Selain dapat untuk dikonsumsi sebagai kebutuhan sehari-hari, produksi tanaman tersebut bisa dijual. Sehingga terjadi penghematan dan sekaligus dapat keuntungan,” tambahnya.
Wali Kota Padang Panjang, H. Fadly Amran, BBA, Datuak Paduko Malano menyampaikan, Program KRPL merupakan program yang cocok dengan masyarakat Kota Padang Panjang. Di mana pemanfaatan halaman jadi hijau, kegiatan yang dilakukan kelompok wanita tani ini juga dapat membantu kebutuhan pokok pangan keluarga sehari-hari termasuk juga dapat meningkatkan ekonomi.
“Produk sayuran organik dan kegiatan yang dilakukan KWT Tulip, merupakan sebagai bentuk percepatan pengembangan konsumsi, pangan lestari, sebagai upaya dalam menjaga kelestarian ketersediaan pangan masyarakat khususnya di Padang Panjang,” ujarnya.
Karena itu Fadly berharap, generasi muda juga diajak membangun kawasan pangan lestari, sehingga kebutuhan lain-lain terpenuhi. “Kegiatan ini memang banyak dilakukan kaum ibu, mudah-mudahan juga dapat dibantu kaum bapak untuk memenuhi konsumsi keluarga,” sebutnya.
Lebih lanjut Fadly menambahkan, dirinya bangga dan bahagia melihat halaman rumah warga penuh dengan tanaman. Seperti pekarangan rumah yang diisi dengan tanaman yang bermanfaat seperti, terong, cabai, bawang, sayur-sayur dan selada. “Selain memenuhi kebutuhan keluarga, juga dapat dijual untuk membantu ekonomi keluarga memenuhi kebutuhan lain,” tambahnya.
Sementara itu, Kadis Pangan dan Pertanian Provinsi Sumbar, Ir. Efendi, MP selaku ketua panitia menambahkan, kegiatan ini dilakukan sebagai upaya diversifikasi pangan lokal Provinsi Sumatera Barat tahun 2021.
Beliau berharap dengan telah dicanangkannya KRPL di KWT Tulip ini, dapat mendorong ibu rumah tangga di wilayah ini memanfaatkan lahan pekarangan kosong di rumah untuk menanam kebutuhan pokok sebagai ketahanan pangan.
Usai melakukan pencanangan, rombongan gubernur mengunjungi stand olahan pangan lokal dan demplot KWT Tulip. Turut hadir, Forkopimda, kepala OPD, Ketua TP PKK Kota Padang Panjang, dr. Dian Puspita Fadly Amran, Sp, JP, kepala Dinas Pangan dan Pertanian se-Provinsi Sumbar, dan niniak mamak serta tokoh masyarakat setempat.
#GP | DF | KI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar