Goresan kaligrafi berwarna putih dengan latar belakang abstrak, perpaduan warna hangat dan dingin, mengisyaratkan kenyamanan dan ketenangan bagi siapa saja yang datang.
Namun yang lebih berarti dari itu semua ialah makna dari kaligrafi itu sendiri. Kutipan ayat Al Qur'an yang berbunyi "Hasbunallah Wa Nikmal Wakil". Artinya Cukuplah Allah yang menjadi penolong". Merujuk firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 173.
Lukisan kaligrafi ini, kata Ustadz Derry, merupakan lukisan terbesar yang pernah dibuatnya selama karirnya melukis. "Request ter-ajib dari bapak wali kota. Ayatnya Pak Wali yang request," katanya, Selasa (11/05/2021), ba'da berbuka puasa di kediaman resmi wali kota, di bilangan Tanah Bato, Guguk Malintang.
Dijelaskan Ustadz, asbabun nuzul ayat tersebut ketika Nabi Ibrahim dipanggang, datanglah Malaikat Jibril. Namun Nabi Ibrahim menjawab Hasbunallah, cukup Allah sebagai penolong.
"Mudah-mudahan dengan adanya lukisan ini, orang masuk ke rumah dinas merasakan kebesaran Allah. Pak Wali juga dibantu Allah dalam memimpin," ujarnya.
Ustadz Derry berharap karyanya itu bisa menjadi sejarah dan bermanfaat untuk Padang Panjang. "Bagaimana pun saya belajar pertama kaligrafi di Padang Panjang di Tsanawiyah Gantiang, belajar Khad," sebutnya.
Kemudian harapannya lagi, lukisan tersebut dapat menginspirasi kepala daerah yang lainnya. "Alangkah baiknya dengan adanya kaligrafi, keindahan dapat, hobi tersalurkan, dan menambah pahala," ujarnya.
Selain lukisan Derry, tak kalah menakjubkan, yakni karya perupa Erizal As yang terlihat saat masuk ke ruang utama rumdin. Lukisan abstrak itu terpampang di dinding bagian tengah.
Sebagai putra kelahiran Padang Panjang, sang maestro ingin mendedikasikannya untuk Kota Padang Panjang. "Ada keinginan di sanubari, karya saya bisa dilihat masyarakat Padang Panjang. Terima kasih juga kepada Pak Wali yang telah mengapresiasi saya," terangnya.
Dengan bahasa abstrak, Erizal menyampaikan sebuah semangat positif untuk Padang Panjang pada lukisannya itu. "Untuk Pak Wali bekerja dengan dinamikanya di Padang Panjang menuju kejayaan," sebutnya.
Lukisan dengan judul "Pitaruah Asa" dikerjakan selama satu setengah bulan. Lukisan tersebut baru terealisasi di tengah keinginan mempersembahkan karya itu dua tahun lalu. "Ukuranya 2 X 3 meter," jelasnya.
Wako Fadly Amran menyampaikan, bagi yang ingin melihat karya lukisan-lukisan tersebut bisa mengunjungi rumdin. "Silahkan kunjungi rumah dinas," ajaknya.
#GP | DF | HRS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar