Padang Panjang(SUMBAR).GP- Kota Padang Panjang kembali menjadi yang terbaik dalam penanganan Covid-19, dengan mencatatkan skor tertinggi 2, 54, Berdasarkan indikator kesehatan masyarakat di Sumbar. Skor ini bahkan lebih tinggi dari minggu sebelumnya yaitu 2, 49.
"Skor zonasi Kota Padang Panjang cenderung membaik dari skor zonasi sebelumnya yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Akan bisa menuju zonasi Hijau jika skor sudah di atas 3. Saat ini kita di zona kuning," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Drs. Nuryanuwar, Apt, MM, M. Kes saat dihubungi, Senin (19/04/2021).
Dikatakannya, zonasi tersebut ditetapkan berdasarkan hasil perhitungan 15 indikator data onset pada minggu ke-57 pandemi Covid-19 di Sumbar oleh Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi.
"Semakin tinggi skor, semakin baik pengendalian penyebaran Covid-19 di daerah tersebut," ujarnya.
Nuryanuwar kembali mengingatkan agar masyarakat tetap taat dan mematuhi protokol kesehatan. "memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi aktivitas keluar rumah jika tidak diperlukan, dan segera divaksinasi bagi yang sudah dijadwalkan. Semoga Kota Padang Panjang bisa menjadi hijau,” imbaunya.
Di samping itu, khusus selama bulan puasa, Nuryanuwar mengajak untuk waspada di masjid dan mushalla. "Begitu juga bagi yang berbelanja ke pasar pabukoan, mohon jangan menimbulkan kerumunan. Jangan ada kontak erat dengan orang lain. Setelah shalat serta belanja, langsung saja pulang ke rumah kita masing-masing," pungkasnya.
Sementara itu, sebagaimana dilansir portal sumbarprov.go.id, secara keseluruhan kasus Covid-19 di Sumbar pada minggu ke-58 (18-24 April 2021) meningkat dan cenderung mengkhawatirkan. Tercatat satu wilayah berada di zona merah (risiko tinggi), 13 kabupaten/kota zona oranye (risiko sedang) dan hanya 5 daerah yang berada di zona kuning (risiko rendah).
“Belum pernah terjadi zona oranye lebih banyak daripada zona kuning,” kata Jubir Satgas Covid-19, Jasman Rizal menggambarkan betapa mengkhawatirkannya kondisi saat ini.
Disebutkan, kondisi kekinian pandemi Covid-19 di Sumbar di antaranya, Kabupaten Limapuluh Kota menjadi satu-satunya daerah yang masuk zona merah sejak April 2020 di Sumatera Barat. Selain itu, di Kabupaten Kepulauan Mentawai setelah lebih satu tahun tanpa kasus meninggal dunia, minggu ini telah ada warganya yang meninggal dunia akibat covid-19. Artinya tidak ada lagi daerah kabupaten dan kota di Sumbar yang bebas dari kematian.
“Berdasarkan data yang ada, peningkatan kasus positif didominasi di daerah perkampungan. Di daerah perkotaan justru kasus Covid-19 menurun,” sebutnya seraya mengatakan Sumbar secara nasional masih berada pada zonasi oranye (risiko sedang) dengan skor kasus meningkat.
Sementara itu Positivity Rate (PR) 7, 99 (Standard WHO 5, 0-red), meningkat dari minggu sebelumnya di 7, 86. Namun secara nasional, PR Sumbar termasuk rendah. Sampai minggu ke 58, warga Sumbar yang telah terinfeksi Covid-19 adalah 33. 933 orang. Namun dalam hal kesembuhan, Sumbar tertinggi secara nasional dengan Recovery Rate 93, 35%. Atau sembuh sebanyak 31. 678 dari 33. 933 orang yang terinfeksi.
#GP | DF | HRS | MAX
Tidak ada komentar:
Posting Komentar