Kepala SDN 34 Kamang Heni Lasfino, S.Pd : Kalau kita mau pasti bisa. - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

HUT PPWI KE 17

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Mengucapkan Selamat HUT ke 17 PPWI Puji Basuki, SP.MMA Nama lengkapnya Kadis Pendidikan Sijunjung

Kepala SDN 34 Kamang Heni Lasfino, S.Pd : Kalau kita mau pasti bisa.

Kamis, April 08, 2021



Sijunjung(SUMBAR).GP - Warna dan kemajuan sebuah sekolah sangat ditentukan dari keinginan,  kemauan sang pemimpin sekolah tersebut. Bila Kepala Sekolahnya  disiplin, Insya Allah disiplinnya akan berinbas pada guru, murid dan warga sekolah lainnya.
  

Setidaknya kalimat tersebut terekam ketika wawancara media www.goparlement.com dengan seorang guru yang juga Kepala SDN 34 Kamang, Kecamatan Kamang Baru, Heni Lasfino, S.Pd, Kamis(8/4).


Heni Lasfino telah menjadi Kepala Sekolah di SDN 34 Kamang, sekitar 3 tahun lebih, mengaku pada tahun pertamanya  membenahi cara berfikir gurunya. Dari guru biasa menjadi guru luar biasa.


Tahun kedua, Heni panggilan akrabnya mengaku telah membuktikan bahwa anak anak Timpeh VII itu hebat hebat. Setelah gurunya oke dan mau bekerja sama, maka kami bengkel siswanya sehingga tahun 2018  SDN 34 Kamang , memperoleh nilai USBN tertinggi di Kecamatan Kamang Baru.


Pada tahun 2018 itu juga, salah seorang murid SDN 34 Kamang mewakili Kabupaten Sijunjung dalam lomba melukis ke tingkat Propinsi Sumatera Barat.


Dan pelatih anak  melukis itu,  langsung Heni turun tangan, menggunakan pewarna es, karena tidak adanya cat akrilik...untuk kuasnya menggunakan gabus puntung rokok (filter) untuk mengajarkan gradasi warna..


Dari hasil yang gemilang itulah Heni terus merangkul wali murid, dan mengajak mereka  bekerjasama untuk  membina anak anaknya dengan berbagai kegiatan pembelajaran.


Alhamdulillah... Hasilnya luar biasa,  tahun 2019, salah seorang siswanya  memperoleh  nilai Pendidikan Agama Islam  (PAI)  100 ( Maksimal).

 

Dua puluh tahun Heni menunggu...,  Mengapa nilai Agama Islam ini tak pernah diperoleh sempurna oleh anak? Padahal itu agama yang kita anut,kata Heni mempertanyakannya.



"Dalam keterbatasan kita bisa,  asal ada kemauan," ungkap Heni. Keterbatasan kami ketika itu adalah kurangnya pendanaan. Siswa kami sedikit,  masyarakat ekonominya pas pasan, jarak ke kabupaten jauh merasa berat dengan ongkos transportasinya.


Kan tak mungkin sejauh itu membawa anak dengan motor ke Muaro Sijunjung. Dicarter mobil minimal Rp400.000 untuk satu kali, kalau 10 kali ke Muaro menelan biaya Rp 4 juta buat transportasi.


Tapi tak masalah saat itu bagi kami, yang penting  Heni telah membuktikan, kalau kita mau pasti bisa, ujarnya bahagia menikmati hasil dari suatu kemauannya.


Dijelaskan Heni, saat awal  menjadi Kepala di SDN 34 Kamang,  waktu itu muridnya 105 orang,  Guru honor  empat orang dan 1 orang operator sekolah.  


 Alhamdulillah sekarang (2021) guru status PNS 3 orang,  CPNS 1orang,  PPPK 1 orang, honorer 2 orang, operator honor 1 orang, Kepala sekolah 1 orang dan kekurangan guru PJOk 1orang dengan jumlah murid 110 orang.


Ketika ditanya soal pribadinya Heni sejak kecilnya mengaku dalam kondisi miskin, tidak beruntung dalam mengikuti pendidikan, saat di SMP tidak punya buku bacaan, terkadang harus mulung kertas bekas dijilid dengan menjahitnya menjadi buku bacaannya.


Dalam kondisi ekonomi sedemikian waktu kelas I sampai III di SDN 1 Muaro Panas prestasi bergeser antara juara 2 dan 3. Di SMP hanya berkisar  dalam lingkup 5 besar saja. 


Ketika berada di SMA, Heni juara satu terus, tapi harus biayai sekolah sendiri, karena orangtua kita tidak  mampu. Akhirnya, ada guru SMA yang kaget saat Heni tidak mengambil PMDK.


Setiap hari  Sabtu dan Minggu rutin Heni cari padi bekas sisa tongkangan disawah, untuk pakan ayam peliharaan Heni. Saat itu  Heni "dipaksa kuliah" oleh guru wakil Kepala Sekolah bidang  kurikulum di SMA. Disuruh ambil D2 saja  biar cepat tamat, karena beliau yakin Heni bisa merubah nasib, kata guru tersebut.



Begitu semangatnya Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum mendorong Heni untuk kuliah, sampai beliau mau menanggulangi biaya pengiriman bahan Rp20.000, tetapi tetap Heni yang bayar.


"Ulat di atas batu bisa makan, maka Heni yang cerdas harus bisa kuliah," begitu ungkapan Wakil Kepala  ketika itu memberikan semangat.


Alhamdulillah di detik detik terakhir kuliah D2 itupun Heni dapat beasiswa dari Kampus. Sedangkan untuk kuliah ke S1 PGSD Universitas Terbuka Heni dapat motivasi dari Pak Herman, S.Ag.beliau Kepala SDN Cilacap yang berwawasan luas saat itu.


"Dari pengalaman pahit dalam menempuh pendidikan dan merasa banyak mendapatkan motivasi dari lingkungan itu, membuat diri kita baik sebagai guru dan menjabat kepala sekolah ini,  Heni melakukan kegiatan apapun penuh dengan ikhlas dan dari lubuk hati," ungkapnya mengakhiri.


#GP | Herman.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HASIL PEMILU

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS