Sijunjung(SUMBAR).GP- Terungkap dalam acara tanya jawab Tim Safari Ramadhan (TSR) Kabupaten Sijunjung di Masjid Al-Mustaqim Jorong Sungai Tambang IV Nagari Kunangan Parit Rantang, Kecamatan Kamang Baru masih ada 25 ha lahan tidur, tidak mampu digarap dengan tenaga masyarakat setempat.
Dalam sesi tanya jawab yang dipandu Joni Syukra, tokoh masyarakat setempat, Laswan menyebutkan masyarakat disini mayoritas petani, namun masih ada areal 25 ha lahan persawahan tidak terolah karena keterbatasan.
Dia mempertanyakan bagaimana langkah-langkah yang akan dilakukan dan apakah masih ada program Pemda Sijunjung untuk mencetak sawah baru ?
"Kepala Dinakertrans mengapresiasi adanya berbagai pertanyaan masyarakat, salah satu tujuan TSR turun ke berbagai masjid bulan Ramadhan ini menghimpun aspirasi masyarakat tersebut," ujar Adlis.
Menyangkut tanah yang belum tergarap oleh masyarakat, Ketua TSR Adlis menyarankan masyarakat setempat segera manfaatkan dan menelusuri bantuan yang akan diberikan Fraksi Gerindra Sumbar, yang dibilang Anggota Dewan Indrawadi tentang adanya bantuan mesin traktor.
Sementara Indrawadi menanggapi adanya lahan tidur 25 hektar itu menyarankan menginventarisir nama pemiliknya dulu, kemudian bentuk kelompok dan buat dokumen kesepakatan untuk pembukaan sawah baru. Buatkan juga proposalnya masukan ke OPD terkait nanti kami akan mendiskusikan bagai mana kedepannya menangani masalahnya.
Adlis juga berharap agar generasi muda, baik putra atau wanita terutama wanita yang ingin meningkat ketrampilan buek kue dan roti, ketrampilan menjahit, bertenun bisa dilaksanakan di nagari nagari. Dinas Tenaga kerja siap memfasilitasi itu semua, untuk pembiayaan pelatihan dan kursus bisa shering dengan dana Pokir anggota Dewan.
"Kita berharap jangan ada lagi tenaga pengangguran. Kalau masih ada pengangguran hanya karena malas saja. Lahan pertanian masih besar dan ketrampilan ketrampilan dari kantornya masih banyak peluang," ungkap Adlis membeberkan pgrogramnya.
"Sebagai anggota Dewan, sepanjang generasi muda ingin ikuti pelatihan ketrampilan, dana Pokir kami siap dipergunakan untuk itu," tegas Indrawadi
Pertanyaan berikutnya keluar Guru TPQ Tasrif Fahuri, bahwa di Jorong tersebut sedang membangun gedung TPQ, saat ini baru sampai terpasang cakar ayam, bagaimana anggota dewan menanggapinya kalau dana Pokir diarahkan ke pembangunan gedung TPQ
Indrawadi politis Gerindra itu menanggapinya bahwa dana Pokir dapat digunakan sepanjang hasil pembangunan bisa dimasukkan dalam aset Pemerintah Daerah.
Sedangkan Ketua TSR Adlis, mengingatkan pemerintahan jorong dan nagari zaman sekarang sulit terjadinya suatu kegiatan pembangunan naik ditengah jalan. Oleh sebab itu semua kegiatan yang direncanakan harus dituangkan dalam dokumen musyawarah dari bawah secara bertingkat dari Jorong, nagari, Kecamatan, Kabupaten dan keatasnya.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar