Karawang(JABAR).GP- Komandan Sektor 19, Kol. Chb. Widodo memaparkan latarbelakang program citarum harum tentang percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan DAS Citarum dengan landasan diterbitkannya Perpres No. 15 Tahun 2018.
Hal tersebut disampaikan Dansektor saat melaksanakan kegiatan sosialisasi program citarum harum kepada masyarakat di Perum BMI 1, Desa Dawuan Tengah, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Selasa (23/3/21).
Adapun Kegiatan ini dihadiri oleh Pjs Kepala Desa Dawuan Tengah, Salmon Mustofa, Anggota BPD, Sugeng, Batih Sektor 19, Serma Suprianto, Bamin Sektor 19, Serma Roni Heryana, Dansubsektor 9 Cikampek, Sertu Heru, Babinkamtibmas, Aipda Indra, Tokoh Masyarakat, Mbah Budi, yang diikuti oleh puluhan masyarakat.
Dihadapan Masyarakat, Kol. Chb. Widodo menyampaikan berbagai kondisi dan pencemaran yang terjadi di sungai citarum yang memiliki panjang aliran 297 Km mulai dari hulu Situ Cisanti hingga hilirnya di Muara Gembong-Bekasi sebelum dilaksanakannya program ini.
Dalam kesempatan ini, dijelaskan bahwa, satgas citarum terdiri dari, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Komandan Satgas Citarum), Pangdam III/Siliwangi (Wakil Dansatgas I Citarum Harum), Kapolda Jawa Barat (Wakil Dansatgas II Citarum Harum) dan 23 sektor yang dipimpin para Kolonel.
Dari 23 sektor, Lanjut Widodo, memiliki permasalahan yang berbeda, secara umum permasalahan yang terjadi, diantaranya, limbah domestik (rumah tangga), lahan kritis, limbah industri, sedimentasi, limbah kotoran hewan (Kohe) dan manusia.
Komandan Sektor 19, Kolonel Chb Widodo menyebutkan, ragam permasalahan yang telah dipetakan petugas lewat program Citarum Harum, beberapa masalah utama mencakup alih fungsi lahan dan pencemaran sungai.
Widodo juga menjelaskan program-program yang telah dikerjakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, mulai dari program menanam pohon, pembuatan MCK, pembuatan taman edukasi citarum harum, hingga pembuatan Ipal komunal.
Untuk itu, dirinya mengajak kepada seluruh masyarakat yang hadir menyadari dan memahami betapa pentingnya manfaat sungai bagi kehidupan, tidak hanya untuk generasi saat ini, juga untuk generasi mendatang.
“Selain mendapatkan pemahaman tentang program citarum harum, kedepannya agar masyarakat lebih sadar lingkungan, merubah perilaku yang tadinya kurang peduli lingkungan menjadi peduli, contohnya yang tadinya buang sampah sembarangan sudah tidak lagi,” terangnya.
Melalui sosialisasi ini, tambahnya, diharapkan ada perubahan perilaku yang sebenarnya merupakan hal yang tidak mudah.
“Masyarakat juga nantinya bisa mengingatkan tetangga, teman atau keluarganya agar buang sampah pada tempatnya dan tidak membuang ke Sungai," tandas mantan Kahubdam III/Slw.
#GP | Red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar