Meski cita cita dan harapan awal adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) kandas, namun akhirnya dengan rasa syukur dan ikhlas saya terima SK PPPK ini diusiaku setengah abad, demi memenuhi kebutuhan keluarga seorang isteri dengan 4 orang anak, ujar Edli usai menerima SK PPPK dari Sekdakab Zepnihan kemarin.
Dengan air matanya berkaca kaca, SK PPPK ini, sebagai penyemangat saya untuk bertugas lebih tekun Pak, ungkap Edli kepada media ini ketika ditanyakan konsep hidupnya kedepan.
"Dengan diterima SK PPPK ini, tentu pendapatan bulanan saya bertambah dari yang biasa, meskipun tidak akan cukup, namun dinikmati dengan rasa syukur kepada Allah, Swt. Karena dengan mensyukuri nikmatNya. Allah akan melipatgandakan nikmat itu," Akunya.
"Alhamdulillah, rasa syukur yang tak terhingga kepada Allah SWT atas nikmat yang ku terima hari ini.Yang dinantikan sejak 2009 lalu, kini telah tiba. 1 Maret 2021 adalah hari yang bersejarah bagi keluargaku," tutur Edli mengawali cerita tentang tugasnya.
Dikatakan Edli, hari ini saya menjadi teringat dengan saat pertama dulu menjalankan pekerjaan sebagai penyuluh kontrak pusat (THL TBPP ) tahun 2009. Saat itu aku telah menjalani bahtera rumah tangga selama 9 tahun dan dikarunia seorang anak berusia 7 tahun, dan isteri saat itu dalam keadaan hamil 3 bulan.
Dan saat menerima SK PPPK pertanggal 1 Maret 2021, Aku telah dikurniai 4 orang anak, dan sebentar lagi sisulung akan menduduki bangku kuliah. Sungguh saya jadi bersyukur kepada Allah, semoga apa yang dicita citakan anaknya akan tercapai dengan mudah.
"SK P3K ini akan saya jadikan cambuk untuk penambah semangat diri dalam berbakti dan berkarya kepada masyarakat melalui bidang penyuluhan," ungkapnya.
Edli dalam melaksanakan pengabdiannya sebagai penyuluh pertanian di banyak Nagari yang ditempuhnya dan berbaur dengan masyarakat setempat menjadikan semakin lebih matang dalam menghadapi kehidupan ini.
Tahun 2009-2011 lalu bertugas di Nagari Solok Amba dan 2012 di Nagari Sijunjung Kecamatan Sijunjung. Pada tahun 2013-2016 di Nagari Tanjung Lolo, tahun 2017-2019 di Nagari Pulasan dan tahun 2020 sampai sekarang di Nagari Tanjung Gadang, Kecamatan Tanjung Gadang.
"Pengalamannya jadi PPL di berbagai Nagari menjadikan dirinya semakin paham arti hidup sebagai seorang petani, kesulitan yang mereka hadapi seakan akan mengalakahkan kehidupkan sebagai penyuluh kontrak dengan gaji 2 juta / bulan dengan tanggungan 1 istri dan 4 anak," katanya.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar