Asrul mengatakan, setiap peserta yang yang terpilih untuk mengikuti kegiatan tersebut, agar nantinya bisa serius dalam mengikuti pelatihan yang diberikan Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh.
“Saya minta seluruh peserta jangan main-main dalam mengikuti pelatihan. Buktikan kita bisa menjadi terbaik yang diberikan kesempatan oleh pemerintah untuk meningkatkan potensi,” ungkap Asrul.
Wawako Asrul juga menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) yang telah bekerja sama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh merintis pelatihan operator alat berat bagi warga Kota Padang Panjang. Karena hal ini sejalan dengan program pembangunan dalam 5 tahun kepemimpinannya bersama Wako Fadly Amran, di mana masih perlunya peningkatan kualitas angkatan kerja guna mengurangi angka pengangguran.
Mengingat pelatihan yang dilaksanakan di Aceh, Asrul juga berpesan kepada para peserta agar tetap menjaga nama baik Kota Padang Panjang dengan menunjukkan sikap dan perilaku yang baik selama mengikuti pelatihan.
“Kami mengingatkan, agar dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Karena tidak semua orang dapat kesempatan yang begitu berharga ini,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala DPMPTSP, Ewasoska, SH menjelaskan, kegiatan ini akan diikuti para peserta selama 12 hari. Mulai dari 22 Maret hingga 3 April mendatang.
“Sebelumnya kami telah melakukan promosi melalui media Kominfo dan DPMPTSP yang dilanjutkan dengan seleksi. Dari 150 orang yang mendaftar, yang terpilih hanya 16 orang ini. Pada proses wawancara yang dilakukan, 13 orang dari 16 ini, menyatakan selepas pelatihan ini dia sudah mempunyai link untuk bekerja di berbagai perusahaan. Itu kami buktikan dengan menelepon siapa orang yang akan memasukkannya bekerja dan apa perusahaannya. Ini kami lakukan supaya yang mengikuti pelatihan ini memang benar bisa mendapatkan pekerjaan dan tidak lepas begitu saja ilmu yang didapat. Sedangkan tiga orang lagi, memiliki nilai tertinggi pada tahap seleksi,” jelasnya.
Terhadap para peserta, kata Ewasoska, juga sudah diberi jaminan keselamatan dalam bekerja oleh BPJS Ketenagakerjaan. Sedangkan untuk anggarannya, pihaknya mendapatkan sharing dana kegiatan dari Balai Jasa Konstruksi Wilayah I Banda Aceh.
“Anggaran yang tersedia di DPMPTSP hanya sekitar Rp 93 juta untuk 16 belas orang. Setelah kami lakukan pembicaraan dengan kepala Balai tentang besarnya minat masyarakat Kota Padang Panjang untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini, kami negosiasi agar bisa sharing pembiayaan yang biayanya ditanggung lebih banyak oleh Balai Jasa Konstruksi. Alhamdulillah kepala Balai menyetujui adanya penyesuaian-penyesuaian anggaran,” ceritanya.
Disebutkannya, Balai Jasa Konstruksi menanggung biaya transportasi, honor dan penginapan instruktur, biaya asesor atau lembaga kompetensi, serta biaya untuk pengujian asesor peserta sebanyak Rp 3,5 juta per satu peserta, biaya penginapan dan makan minum peserta, biaya tempat pelatihan dan biaya simulator sebelum peserta menggunakan alat berat, biaya operasional berat dan sertifikat. “Sedangkan kita hanya menanggung transportasi peserta pulang pergi dan uang saku peserta selama 12 hari,” katanya.
Pada akhir tahun ini, tambah Ewa lagi, pihaknya akan kembali melaksanakan pelatihan alat berat di Kota Padang Panjang dengan mendatangkan instruktur langsung dari Banda Aceh, lengkap dengan tim asesornya.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, perwakilan dari BPJS Ketenagakerjaan Bukittinggi, Erik Yulanda Putra.
#GP | DF | KI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar