Dokter Dian menyampaikan, kelas adat ini dihadirkan guna mengingatkan kembali betapa pentingnya adat di Minangkabau.
"Walau kita sudah tahu tentang adat, tapi banyak yang sudah dilupakan generasi penerus kita. Mereka lebih cenderung bangga dengan budaya dan adat luar daerah kita," kata Dian.
Ditambahkannya, penting sekali diadakan kelas adat ini. Mengingatkan, ibu-ibu yang hadir sebagai peserta, harus bisa mensosialisasikan kepada masyarakat, terutama anak-anak.
"Banyak kita lihat saat ini anak-anak kita lebih cenderung memakai adat luar negeri seperti Jepang, apalagi Korea. Mereka sudah terpengaruh sekali. Ini yang akan kita coba perbaiki. Kita ajak anak-anak kita untuk mencintai kembali adat Minangkabau," jelas Dian.
Kepala DPK, Alvi Sena, ST, MT menyampaikan, setelah dibuka kelas adat ini, nantinya setiap Sabtu pada minggu kedua dan keempat, akan selalu dibuka kelas adat di DPK.
“Sama diketahui, belum ada daerah lain yang melaksanakan kelas adat ini. Sangat baik rasanya Padang Panjang duluan yang membangun kegiatan ini,” imbuh Alvi Sena.
Ditambahkannya, anak-anak sekarang sudah tidak mengetahui lagi apa itu adat Minangkabau. Mamaknya siapa. Datuknya siapa. Mereka sudah lupa hal ini.
“Maka dari itu kita mengadakan kelas adat ini. Agar setiap kader yang hadir, bisa jadi pionir untuk menyebarkan adat dan budaya Minangkabau,” ucapnya.
Kelas Adat menghadirkan narasumber Muhammad Jamil dan diikuti kader PKK kecamatan.
#GP | DF | GUS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar