Rapat dihadiri Wakil Walikota, Drs. Asrul, Tim Percepatan Pembangunan (TPP), Haris Satria dan Yusrizal KW, Kepala DPK, Alvi Sena, ST, MT, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata, Drs. Maiharman, serta dinas terkait.
Disebutkan Asrul, mengusulkan Padang Panjang sebagai Kota Literasi ke UNESCO, harus mempunyai kesiapan yang matang. Perlu kerja keras dan kesiapan yang mendukung untuk bisa sampai pada posisi itu.
“Perlihatkan keseriusan dan ketulusan, kalau kita memang benar-benar menginginkan hal demikian. Jangan sampai nanti kita hanya melaksanakan setengah jalan. Tunjukkan semangat kita bersama bahwa kita bisa mencapainya dengan mempersiapkan kriteria sesuai yang telah ditetapkan UNESCO," ujar Asrul.
Kriteria yang diminta UNESCO, jelasnya, seperti kualitas, kuantitas dan keragaman penerbitan di kota. Kualitas dan kuantitas program pendidikan yang berfokus pada literasi dalam atau luar negeri di tingkat dasar, menengah dan tinggi. Serta sastra, drama atau puisi yang memainkan berperan penting di kota.
"Mari seleksi mana saja yang termasuk dalam kriteria yang ditetapkan. Sesuaikan dengan program dan kegiatan yang telah ada dan dilakukan di Padang Panjang," tambahnya.
Sementara itu, Haris Satria mengharapkan, untuk pengusulan yang akan dilakukan, jangan sampai mengejar predikat kota literasi ini hanya sekadar untuk mendapat sertifikat dan lalu jadi pajangan. Harus ada kesinambungan kegiatan yang membuktikan Padang Panjang layak sebagai kota literasi.
#GP | DF | CI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar