"Saya minta dipilah kembali dengan baik. Mana-mana saja yang menjadi skala prioritas. Baik itu pembangun fisik, pembangunan nonfisik, maupun recovery ekonomi. Agar indikator dan target pencapaiannya jelas," ungkap Wako Fadly.
Ditambahkannya, Musrenbang adalah sebuah proses yang baik. Namun eksekusinya dari tingkat kelurahan sampai tingkat kecamatan harus dengan skala prioritas. "Karena tidak mungkin kita bisa mengakomodir semuanya. Apalagi dengan kondisi pandemi ini, pemotongan anggaran yang sangat luar biasa. Ada refocusing anggaran untuk prioritas-prioritas pembangunan dan recovery ekonomi,” lanjutnya.
Fadly berharap, kesamaan visi misi dan adanya sinkronisasi antara program pemerintah kota dengan program kecamatan maupun kelurahan, akan sangat membantu. "Semoga di tahun 2021 ini, semua pembangunan kota yang tertunda karena Covid-19, bisa kita selesaikan bersama-sama," imbuhnya.
Sementara itu Ketua DPRD, Mardiansyah, A. Md menyampaikan, pembangunan merupakan proses perubahan yang dilakukan untuk mencapai kondisi ideal. Beliau berharap melalui forum Musrenbang, akan memunculkan kesepakatan dan kemufakatan, seperti peningkatan ekonomi masyarakat yang berdampak langsung pada industri kecil. "Besar harapan kami, hasil Musrenbang ini sesuai dengan kepentingan masyarakat banyak,” katanya.
Terkait pelaksanaan Musrenbang, Camat PPB, Fhandy Ramadhona, S. STP, MM menjelaskan, ada beberapa perubahan mekanisme dalam pelaksanaannya. Di mana usulan-usulan kali ini ditarik dari usulan tahun lalu yang belum terakomodir.
Pada Musrenbang PPB ini, ada 75 usulan, yang terdiri dari 55 usulan di bidang fisik, 12 bidang ekonomi, dan delapan bidang sosial budaya. Untuk bidang fisik, sebelumnya saat pra-Musrenbang ada 66 usulan, dan disaring menjadi 55 usulan.
Turut hadir, kepala Bappeda, Rusdianto, SIP, MM, Forkopimda, kepala OPD, KAN Busur, TP-PKK, lurah, LPM, organisasi pemuda dan tokoh masyarakat.
#GP | DF | DEGA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar