"Sampah itu bukanlah hal yang menjijikkan, apabila kita bisa mengolahnya dengan baik," kata Kadis Perkim LH, Desi Wita Susanti, ST di ruang kerjanya, Senin (08/02/2021).
Kegunaan sampah, kata Wita, sangat banyak. Baik sampah organik, maupun anorganik. Pihaknya sudah banyak melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat, melalui kader lingkungan untuk pengelolaan sampah.
"Kita memiliki 32 orang kader lingkungan. Masing-masing dua orang per kelurahan. Mereka inilah yang telah melakukan sosialiasai kepada masyarakat untuk pengolahan sampah organik," kata Wita.
Sama diketahui, katanya, untuk pengelolaan sampah organik ini sangatlah mudah. “Misalkan sisa-sisa daun kulit bawang merah, bawang putih, kentang dan wortel, bisa dijadikan pupuk dengan cara mencampurkan ke tanah dan nanti bisa menjadi kompos,” sebutnya.
“Selain itu yang booming saat ini adalah eco enzyme yang kaya manfaat dan mudah dibuat di rumah. Cukup kumpulkan kulit buah-buahan, sayur-sayuran, ditambah dengan gula aren. Lalu tutup rapat, diamkan selama tiga bulan jadilah eco enzyme ini,” timpalnya lagi.
Eco enzyme, terang Wita, nantinya bisa digunakan untuk perawatan kulit, bisa untuk pupuk, untuk cuci piring dan lain sebagainya.
"Khusus untuk eco enzyme, kami sudah bekerjasama dengan TP-PKK untuk menyosialisasikan pembuatannya. Agar masyarakat mengetahui apa kegunaan eco enzyme ini dan cara membuatnya. Sehingga masyarakat tidak lagi membuang sampah yang bisa diolahnya," jelas Wita.
#GP | DF | GUS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar