Mereka melewati tahapan seleksi, 15 orang ke Jepang dan 15 orang ke Korea. Semuanya dibekali latihan bahasa oleh Pemko bekerja sama dengan lembaga pelatihan LPK Yaruki Padang dan Hem's Institute. Pelatihan dibuka Walikota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano, Senin, (22/02/2021) di Aula Senja Kenangan (Senken).
Calon pekerja migran juga mendapatkan Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan, selama dua bulan pelatihan berlangsung dan mendapatkan pembekalan dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Fadly dalam sambutannya mengimbau calon pekerja yang akan ke luar negeri, memiliki fighting spirit dan mampu bersaing. "Tanamkan saya bisa. Milenial serba bisa, yang memiliki jiwa kompetitif. Persiapkan mental dari sekarang," katanya.
Bekerja ke luar negeri, kata Fadly, harus kuat hati, lahir dan bathin. Karakter kedisiplinan dan mentalitas harus dimiliki. "Menguasai mengontrol diri, itu yang membedakan kita dengan orang lain," ujarnya.
Melahirkan generasi yang berdaya saing beriman dan bertaqwa, lanjut Fadly, merupakan salah satu bagian dari visi dan misi Menjadikan Kota Padang Panjang bermarwah bermartabat. "Potensi dan embrionya sudah ada. Dari dulu Padang Panjang dijuluki Egypt van Andalas," tuturnya.
Kepala BP2MI Provinsi Sumbar, Joko Purwanto S. Sos mengapresiasi terobosan Pemko membuka peluang kerja ke Jepang dan Korea. "Ini adalah terobosan mulia, mengadakan pelatihan bahasa Jepang dan Korea," ucapnya.
Dikatakan Joko, peluang kerja ke luar negeri sangatlah besar. Saat ini, Jepang membuka peluang kerja kepada 345.000 warga Indonesia. Kemudian Korea membuka peluang untuk 500.000 orang dari 16 negara Sending Country. "Indonesia baru mengirimkan 7.000 pekerjanya ke Korea," ungkapnya.
Kepala Dinas PMPTSP, Ewasoska, SH mengatakan, Pemko berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait mencari peluang kerja ke luar. Lantaran peluang kerja yang cukup sulit saat ini di Indonesia dan Padang Panjang khususnya.
Animo masyarakat, lanjut Ewa, meningkat cukup tinggi agar dapat bekerja di luar negeri, setelah peluang itu dibuka tahun lalu. "Ada 54 orang yang mendaftar untuk ke Jepang. Di antaranya 15 orang lulus tahapan seleksi. Lalu 55 orang yang mendaftar ke Korea, 15 orang di antaranya lulus tahapan seleksi. Harapannya alokasi anggaran bisa ditingkatkan di tahun berikutnya," jelasnya.
#GP | DF | HRS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar