Ria mengaku, dengan adanya bantuan modal tersebut, sangat membantunya mengembangkan dan meneruskan usaha yang telah digelutinya selama kurun waktu 10 tahun.
"Sebelum menerima bantuan modal, usaha saya disurvei dulu oleh tim Disperdagkop UKM. Setelah itu, dilakukan verifikasi. Ternyata saya terpilih menjadi salah satu penerima bantuan modal dari pemko sebesar Rp 2 juta," terang Ria saat ditemui di rumahnya, Senin (18/01/2021).
Bantuan modal usaha yang diterima dipergunakannya untuk belanja peralatan dan bahan baku.
"Waktu itu, kompor khusus yang saya pergunakan untuk memasak kerupuk talas ini cuma satu. Alhamdulillah, sekarang sudah dua. Selain kompor, bantuan ini juga saya pergunakan sebagai tambahan untuk membeli bahan baku," ceritanya.
Dengan adanya peralatan baru ini, Ria mengaku mengalami peningkatan usaha. Mulai dari hasil produksi, hingga permintaan pasar.
"Biasanya dulu, sehari saya hanya mampu memproduksi 15-25 kg keripik talas. Itupun waktu pengerjaannya bisa dari pagi hingga sore. Nah, kini saya sudah bisa menghasilkan 30 kg keripik talas dalam waktu setengah hari," ungkapnya.
Ria membandrol harga keripik talasnya mulai dari Rp 500 per pack plastik kecil, hingga Rp 40 ribu/kg. Itu semua tergantung dari permintaan konsumen.
"Biasanya keripik talas ini saya taruh di pasar serta warung-warung, seperti kedai ketupat dalam bentuk eceran Rp 500-Rp 1.000. Selain dipasarkan di dalam daerah, keripik ini juga sudah pernah saya jual ke Lampung dan Jakarta," jelasnya.
Bagi masyarakat yang penasaran untuk mencicipi rasa khas keripik talas Ria, bisa langsung datang ke rumah produksi di Jalan Pelita Dalam, Koto Panjang. Dapat juga memesan online, bisa hubungi nomor di 085356950396 yang terhubung dengan WhatsApp.
#GP | DF | KI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar