Oleh: Rikha Anggraini, M.Pd |
GOPARLEMENT.COM- Aku ingin menandatangani surat kepergian yang isinya mewarisi kenangan. Sisa dari wangi bibirmu, hangat hembusan nafasmu yang tersengah-sengah, dan jemarimu yang menari indah melintasi garis khatulistiwa tiada akan bisa lekang dari bunga pikiranku.
Berat rasanya akan pergi dan meninggalkan, seolah kaki tertancam dalam keliang perut bumi yg telah tandus di makan zaman, tetapi aku harus melangkah melakoni segala peran.
Aku terpaku beberapa saat, bubuhan rindu bercampur dengan asam garam kerinduan dan keresahan, memikirkanmu yang belum tentu memikirkanku juga.
Seperti apapun kudekap kenangan tetap saja semesta punya cara menghadiahi rindu. Sungguh tiap kita memiliki palung berbeda, ada cadas dan terjal cerita.
Semesta tidak menerima apapun, ia mementalkan seluruh gema setiap suara, ia tidak meninggalkan apapun untuk kita, dan kita tidak memiliki apa-apa, kosong, itulah tabula rasa.
#GP | 22/02/2021 - 19;12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar