Sijunjung(SUMBAR).GP- Sejumlah 150 orang dari 446 orang siswa/i Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Sijunjung yang berkampus dipinggir jalan Kiliran Jao - Dusun Tinggi Nagari Muaro Takung, Kecamatan Kamang Baru dalam kondisi rawan putus sekolah.
Rawan putus sekolah itu disebabkan motivasi yang masih rendah dan kondisi ekonomi serta kondisi keluarga ungkap Kepala SMKN 4 Sijunjung Drs.Asril, MM menjawab www.goparlement.com Sabtu,(16/1)
Saat awal bertugas di SMKN 4 Sijunjung pada 4 Januari 2019 lalu, Asril putra Tanah Datar yang dibesarkan orangtuanya di Dharmasraya itu mempelajari berbagai data, salah satunya data Drop Out (DO).
Dengan menganalisa hasil pendataan ditemui bahwa angka DO siswa di SMKN 4 itu ternyata sangat tinggi, disebabkan oleh berbagai masalah diantaranya motivasi belajar rendah, kondisi ekonomi serta kondisi keluarga.
SMKN 4 Sijunjung Bisnis Manajemen itu memiliki tiga Kompetensi Keahlian yaitu Otomatisasi Tatakelola Perkantoran, Akuntansi Keuangan Lembaga, Bisnis Daring dan Pemasaran berdiri sejak 2017 lalu.
Berbagai upaya dilakukan Asril dengan guru guru, seperti melakukan kunjungan rumah, sampai ke Jorong Lubuk Tareh Garabak Data Kabupaten Solok ke berbagai nagari dalam Kabupaten Sijunjung Tanjung Lolo, Tanjung Kaling, Pintu Batu.
Dengan kondisi rawan putus sekolah yang notabene disebabkan rendahnya motivasi belajar siswa yang diawali kurangnya dukungan ekonomi orangtua tersebut, melalui musyawarah kita buat program "Peduli Siswa" bersama dengan guru guru," ujar kepala sekolah kedua sejak berdirinya.
Mantan Ketua PD PGRI Sijunjung itu menyebutkan, selain program "Peduli Siswa" yang donaturnya adalah Pendidik dan Tenaga Kependidikan status PNS, juga kita mengupayakan adanya "orang tua asuh" serta mengusulkan beasiswa melalui Program Indonesia Pintar(PIP) dan BAZNAS Propinsi Sumatera Barat.
Alhamdulillah, beasiswa dari berbagai sumber tersebut dapat kita salurkan kepada siswa yang kurang mampu atau yang berhak menerimanya pada setiap semesternya.
"Jumat kemarin kita telah salurkan beasiswa periode Juli - Desember 2020 sebanyak 2 orang dari PT.Rajawali untuk siswa juara umum pertingkat, 6 orang dari BAZNAS Sumbar dengan kriteria yang sudah ditentukan, 10 orang dari PTK "Peduli Siswa" dengan kriteria keluarga tidak mampu dengan motivasi yang tinggi, tutur Asril.
"Alhamdulillah dengan dukungan beasiswa dari berbagai sumber tersebut, kini tingkat kerawanan putus sekolah telah mulai mengecil," jelasnya.
#GP | Herman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar