Sijunjung (SUMBAR).GP- Evi Endah Saputri, S. Pd. Wanita kelahiran 14 November 1994 yang telah mengabdi satu tahun lebih di Negeri Lansek Manih, kini mencoba menggunakan aplikasi tiktok dan youtobe sebagai media pembelajaran matematika dimasa pandemi.
Ketika dijumpai media ini di MTsN 6 Sijunjung di Tanjung Bonai Aur, Sabtu (30/1) Evi panggilan akrabnya menuturkan, Aplikasi tiktok yang sedang buming dikalangan remaja ini menggunakan berbagai animasi yang menarik. Hal itu lah yang dimanfaatkannya dalam mengajarkan matematika terutama dasar perkalian dan pembagian.
Lebih lanjut Evi mengatakan "belajar di era pandemi sebenarnya memberikan kesempatan kita untuk berkarya dan berfikir bagaimana trik triknya agar anak mudah memahami materi yang kita sampaikan".
"Jika ingin tau bagaiman cara yang mudah, maka ikuti sesuai zamannya," Ujarnya menambahkan.
Kali ini evi dengan aplikasi tiktok nya yang memiliki nama akun "karenacinta14" di sulap sebagai media pembelajaran matematika, selain menarik bagi remaja aplikasi ini juga memiliki banyak animasi serta musik yang menambah indahnya media pembelajaran.
Sesuai himbauan Mendikbud Nadiem Anwar Makariem "tidak ada yang ingin pandemi ini terjadi, pilihannya ada dua. Belajar atau tidak belajar sama sekali," jelas Evi.
Untuk menghasilkan kualitas belajar siswa yang terbaik, menurut Nadiem itu para guru harus terus berinovasi dan meningkatkan metode pengajaran setiap saat. Ia menyadari bahwa tidak ada yang sempurna dalam semua usaha yang dilakukan. Namun yang terpenting, kata dia, setelah itu adalah bagaimana semua pihak merefleksikan dan meningkatkan metode pengajaran di tengah pandemi ini.
Dalam berinovasi kali ini selain menggunakan tiktok, Evi sebagai guru muda yang juga motivator dan penulis buku ini juga menggunakan youtobe sebagai media penyampaian pembelajaran.
"Harapannya matematika menyenangkan dan asyik dipelajari terutama untuk materi dasar penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian," tuturnya.
Lebih lanjut evi mengatakan "sulitnya pembelajaran matematika bukan salah anak atau pun materi yang sulit, namun kemahiran guru dalam pembelajaran".
" Tidak pun bisa merubah kepandaian anak dalam matematika, setidaknya mampu membuat anak suka dan asyik belajar matematika. Hidup sekali, hiduplah berarti," ujarnya memotivasi.
#GP | E2S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar