Oleh: Rikha Anggraini, M.Pd |
GOPARLEMENT.COM- "Kebahagiaan tak akan pernah kau miliki jika kau hanya melihat kebahagiaan milik orang lain, dan selalu membandingkan hidupmu dengan hidup orang lain, bersyukurlah atas hidupmu supaya kau tahu di mana kebahagiaan itu berada"
Hari itu masih di bulan Desember, hujan ria berpesta anugrah.
Ditempatkan tujuan pada secarik kertas bertuliskan "safa-marwa"
Sayang jalan kali ini telah berwarna merah, kuning dan hijau.
Dia berhenti saat lampu merah menyala, lalu bertanya "seperti inikah masa?"
Lampu hijau meyala "seperti inikah aturan?"
Kuning menyala "inikah peringatan?"
Saking takjubnya pada perubahan, dia sujud kearah barat tenggelamnya matahari.
Aku mencari sumber air yang tidak kering saat hujan, aku mencari pengetahuan yang suci ketika dikotomi.
Setiap langkahnya membawa awan segudang dan belum sempat jatuh karena angin.
Kisanak tahu dimana kejujuran?
ow, dia ada di ujung sana, coba kau tanya pada pedagang disebelah itu.
Kisanak, apa benar itu kejujuran?
hm... jika aku tidak rugi, mungkin benar!
Seorang jujur tidak akan menyebut dialah itu, tetapi memberikan kesederhanaan yang cukup.
Musafir itu terus berjalan, menuntun hati bergerak mencari kebenaran yang sama dan tidak bertentangan dengan apapun.
#GP | RED
Tidak ada komentar:
Posting Komentar