Sijunjung(SUMBAR).GP- Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Tabek Basuang Nagari Muaro, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung Edison,S.Pd.,MM mengungkapkan pendirian Ponpesnya bertujuan menciptakan generasi yang berkualitas, berakhlakul karimah dan mengabdikan diri kepada masyarakat dan agama.
Hal itu diungkapkan Edison yang juga Ketua Yayasan Pendidikan Al Azhim Muaro kepada www.goparlement.com di ruang kerjanya, Senin (30/11)
Untuk mewujudkan hal tersebut, kata Edison Ponpes Tabek Basuang Muaro yang terletak dipinggir Jalan Jendral Sudirman antara Markas Polres dan Puskesmas Gambok itu melaksanakan pembelajaran yang islami, disiplin dan memenuhi standar nasional pendidikan.
Dikatakan, Ponpes yang bernaung dibawah Yayasan Pendidikan Al Azhim menjalankan program atau kurikulum Salafiah Wajar Dikdas saat ini baru menerima santriwan/ti tingkat wustho atau tingkat menengah pertama.
"Alhamdulillah saat ini santri dari kelas 7, 8 dan 9 berjumlah 26 orang berasal dari berbagai nagari di Sijunjung dengan tenaga pengajar 16 orang," jelas Edison.
Dijelaskannya, untuk kelancaran operasional pembelajaran kelas 7 dan 8 memberikan sumbangan pendidikan Rp50.000/ perbulan dan uang sambalnya Rp75.000/sepekan. Sedangkan untuk kelas 9 sebagai santri perintis kesepakatan orang tuanya membayar uang sambal Rp50.000/sepekan dan gratis sumbangan pendidikannya.
Ponpes yang telah mengantongi Surat Keputusan tentang izin operasional nomor Kd.03.03/3- d//PP.007/010/2016 juga mempersiapkan kader ulama, cendikiawan muslim dan pimpinan yang Istiqomah dan berakhlak mulia.
"Ponpes ini menjalankan kurikulum Salafiah Wajar Dikdas dengan mata pelajaran umumnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan Bahasa Inggris dibidang pelajaran kitab adalah tauhid, tafsir, Al Hadist, Ulumul Quran, Ulumul Hadist, Fiqh, ushud Fiqh, Nahu, Saraf , ilmu Mantiq, balaghah dan Sejarah Islam. Muatan lokalnya Budaya Alam Minangkabau, Tajfizd Quran dan Ekstra kurikulernya bela diri karate dan pertanian atau perikanan," tutur Edison.
Selain itu juga memberikan pelayanan maksimal dan memuaskan dalam penyelenggaraan pendidikan didukung oleh ustadz yang propesional dalam mewujudkan pendidikan yang amanah nyaman dan kondusif.
Menurut Edison, Yayasan Pendidikan Al Azhim nantinya akan menaungi tiga lembaga pendidikan pertama Ponpes yang kini punya santri 26 orang, kedua Taman Pendidikan Quran (TPQ) Nurul Wafi di Calau dengan santri 34 dan ketiga masih dalam proses Rumah Tahfiz Al Kahfi di komplek Ponpes.
"Jadi nanti Ponpes belajar dari Pagi hingga siang. Belajar di rumah Tahfizd Al Qur'an sore pukul 3.00 sampai 5.30 Wib dengan pesertanya semua santri Ponpes ditambah dengan santri diluar ponpes yang berminat belajar hafalan qur an," jelas Edison.
Kedepannya kata Edison, untuk pengembangan Ponpes tersebut telah tersedia lahan seluas 6 hektar are di daerah Tabek Basuang Muaro Gambok, kita berharap setiap tahunnya ada pertambahan santri ponpes ini.
"Kita akan persiapkan segala sesuatunya agar ponpes ini diminati santri dan orang tuanya. Sehingga kedepan tidak perlu jauh jauh ke kota lain untuk memasukan anak ke pondok yang berkualitas," aku Edison optimis.
#GP | Herman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar