Hal itu diungkapkan Syukur ketika menjawab pertanyaan www.goparlement.com sehubungan dengan aktivitas KGB Sijunjung, Rabu (4/11).
Menurut Lidya Fransiska dalam kata pengantarnya menyebutkan, kegiatan diskusi TPD Kabupaten Sijunjung ke 34 itu membahas masalah Asesmen Kompentensi Minimum (AKM) dengan moderator Desi Delarosa, S.Pd Kepala SMPN 29 Sijunjung dan Narasumber Titik Handayani, S.Pd.M.Pd Guru Matematika di SMAN 1 Sapuran.
Desi Delarosa menuturkan, banyak hal yang dipaparkan Titik Handayani alumni S2 UNY yang kini bertugas sebagai penulis dan penalaah soal AKM 2020 serta pernah jadi penulis dan penelaah soal UN tahun 2017, 2018 dan 2019
Antara lain Titik menyebut merdeka belajar adalah kebijakan besar dalam mewujudkan transformasi pengelolaan pendidikan di Indonesia. Salah satunya dengan menghapus pelaksanaan Ujian Nasional (UN) digantikan dengan Asesmen Kompetensi. Asesman nasional itu ada tiga bagian yaitu Asesmen Kompentensi Minimum, survei Karakter dan survei lingkungan belajar.
Lebih lanjut, Syukur menilai kegiatan tersebut sangat bagus. Tema ini sangat dibutuhkan pendidik saat ini, terutama untuk menyamakan visi guru menyangkut filosofi, implementasi, tujuan dan dampak pelaksanaan asesmen nasional.
Mudah mudahan dengan kegiatan yang digagas KGBN Sijunjung ini kata Syukur, dapat menjadikan Kabupaten Sijunjung terdepan dalam pelaksanaan asesmen nasional, yang insyaallah akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2021.
Ditambahkan Syukur, pada prinsipnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung sangat mendukung dan mensuport kegiatan KGBN Sijunjung tersebut.
#GP | Herman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar