Padang Panjang(SUMBAR).GP- Pendidikan karakter mesti diajarkan agar anak tak terjerumus dalam pergaulan bebas seperti berhubungan suami istri sebelum menikah. Pasalnya, hubungan seksual merupakan faktor terbesar penyebab penularan HIV/AIDS.
Ketua Perhimpunan Konselor VCT HIV Indonesia (PKVHI) Sumbar, Katherina Welong, SKM, MARS, mengemukakan hal itu saat menjadi narasumber pada Seminar dan Webinar Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2020 yang diprakarsai oleh TP-PKK Kota Padang Panjang dan Dinas Kesehatan (Dinkes), Senin, (30/11/2020), di Pendopo Rumah Dinas Walikota.
Acara dibuka walikota diwakili Asisten III, Martoni, S. Sos, M. Si. Turut hadir, Ketua TP-PKK, Ny. dr. Dian Puspita Fadly, Sp. JP, Kepala Dinkes, Drs. Nuryanuwar, Apt, MM, M. Kes, MMR dan diikuti siswa, mahasiswa dan masyarakat secara daring.
"Ibu-ibu di rumah berilah contoh yang baik. Mari kita sama-sama membentuk karakter anak. Baik melalui pendidikan di rumah, sekolah, dan di lingkungan, sehingga terealisasilah nilai-nilai yang membentuk sikap dan perilaku anak," ungkap Katherina.
Katherina meyakini, bila karakter telah terbentuk, kasus HIV/AIDS dapat ditekan. Kemudian, target Indonesia bebas HIV/AIDS di tahun 2030 akan bisa terwujud. "Karakter inilah yang harus kita bentuk saat ini," tuturnya.
Martoni mengapresiasi acara tersebut. "Ini akan meningkatkan pengetahuan kepada para peserta, apa dan bagaimana HIV/AIDS itu," ujarnya.
Martoni menyebutkan, kasus HIV/AIDS di Padang Panjang tahun 2019 sebanyak 11 kasus. Sementara di 2020 pengidap HIV 1 kasus dan AIDS 1 kasus. "Kita berharap tidak ada peningkatan untuk tahun-tahun berikutnya," katanya.
Sementara Dian Fadly menyampaikan, Sumatera Barat tengah darurat HIV/AIDS karena berada pada posisi ke-3 dari 34 provinsi dalam kasus tersebut. Semua pihak diminta waspada penuh, termasuk di Kota Padang Panjang.
"Sebagai kota persinggahan, resiko HIV/AIDS sangat tinggi sekali. Kita perlu mewaspadainya. Kami selaku ketua TP-PKK berharap semua pihak mengetahui bahaya HIV/AIDS dan menghindarinya," himbaunya.
Kendati begitu, Dian menghimbau jangan mendiskriminasi orang terjangkit HIV/AIDS. "Walaupun kita mencegah dan menghindari terjadinya HIV/AIDS, Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) harus tetap kita rangkul," ucapnya.
#GP | DF | HRS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar