Sijunjung(SUMBAR).GP- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Ramler, SH., MM diwakili Kepala Bidang (Kabid) SD, Drs.Syukur, MM mengharapkan agar Pengawas, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) jadi penggerak dan sponsor bagi guru guru dalam menyukseskan Asesmen Nasional yang akan diberlakukan 2021 nanti.
Hal itu diungkapkan Drs.Syukur ketika memberikan pengarahan saat membuka kegiatan workshop Asesmen Kompentensi Minimum dan survei karakter bagi 50 pengelola pendidikan Sijunjung di Wisma Keluarga Muaro, Sabtu (14/11)
Dalam pengarahannya, Syukur mengawali dengan pertanyaan " Mengapa UN, UASBN diganti dengan Asesmen dewasa ini ? dan Syukur langsung memberikan jawabannya bahwa ujian Nasional selama ini mengacu hanya pada tingkat ilmu pengetahuan semata, sementara sikap, akhlaq dan moralnya belum dapat tempat. Jadi banyak tamatan sekolah punya ilmu pengetahuan yang tinggi tetapi lemah dalam sikap dan moralnya.
Dikatakan Syukur, saat ini Mekdikbud Nadiem Anwar Makarim merubah pola pendidikan dari mementingkan pengetahuan semata menjadi yang punya akhlak dan skil serta pengetahuan minimum untuk bisa mengarungi kehidupan.
Asesmen nasional tersebut nanti, kata Syukur akan berlangsung tiga tahap pertama Asesmen Kompentensi Minimum (AKM) untuk mengukur lietrasi dan numerasi, kedua survei karakter dan ketiga survei lingkungan belajar.
"Kedepan diharapkan, para pengawas, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) didampingi guru penggerak yang ikut workshop ini dapat menularkan ilmu dan ketrampilannya kepada guru di kecamatan masing masing, sehingga Assessmen Nasional nanti berjalan sukses di Sijunjung," ungkap Syukur.
Oleh sebab itu, Syukur meminta kepada semua peserta workshop untuk mendiskusikan secara maksimal dengan Nara sumber baik filosofi, tiori dan aplikasinya Asesmen tersebut.
Kasi Kurikulum pada Bidang SD Dinas Dikbud Sijunjung, Ery Yanto, S.Pd.MM dalam laporannya menyampaikan, kegiatan ini diikuti 50 orang terdiri dari 11 orang Pengawas SD, 8 orang Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) dan 31 orang Guru Penggerak yang tersebar di 8 kecamatan.
Dikatakannya, 50 orang peserta dengan tetap menerapkan protokol tetap (protap) kesehatan covid-19, akan dibagi menjadi dua kelas, masing masing kelas bermuatan 25 orang dibimbing oleh 2 orang Nara sumber.
"Workshop AKM dan Survei karakter tersebut berlangsung 4 hari hingga Selasa (17/11) mendatang dengan Nara sumber saudara Robi Rahman, M.Pd dan Mutia Hariyani, M.Pd guru SD dari Kota Padang, keduanya tercatat sebagai Instruktur Propinsi (IP) Sumatera Barat, " ungkap Ery Yanto.
#GP | Herman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar