Tanah Datar(SUMBAR).GP-Pasangan Calon (Paslon) Bupati Tanah Datar
Jon Enardi,SH,MH Dt.Gadang Bandaro Kayo, Ir. Syafruddin, MM Dt. Paduko Rajo yang diusung oleh tiga Partai Politik (Parpol) yakninPartai Hanura, Nasdem, PDIP merupakan kandidat Balon Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar priode 2021-2026 yang ke empat (4) mendaftar ke KPU setempat, Minggu (6/9).
Dengan mendaftarnya Paslon Jon Enardi-Syafruddin berarti sudah empat Paslon yang mendaftar ke KPU Tanah Datar, mengingat pada hari yang sama Paslon Darmatani (Zuldafri Darma-Sultani) juga telah mendaftar sekitar jam.16.30 Wib.
Sehari sebelumnya, dua Paslon juga telah mendaftarkan diri di tempat yang sama masing-masing Paslon Eka Putra-Richi Aprian yang diusung Partai Demokrat dan Gerinda, kemudian Paslon Betti Shadiq Pasadigoe-Edytiawarman Dt.Tan Mudo diusung oleh PPP dan PAN.
Sementara Paslon “Duo Datuak” yang terakhir mendaftar di KPU Tanah Datar diusung oleh tiga Parpol masing-masing Partai Nasdem, Partai Hanura dan Partai PDI Perjuangan. Dengan demikian, seluruh Parpol yang memiliki kursi di DPRD Tanah Datar sudah ikut ambil bagian dalam Pilkada Tanah Datar yang akan dihelat 9 Desember 2020.
loading...
Sementara Penghubung Jon Enardi-Syaruddin Benny Apero sangat optimis sekali pasangan Duo Datuak ini akan mampu memenangkan perolehan suara di berbagai TPS di Kabupaten Tanah Datar, karena kedua kedua kandidat ini sudah tidak diragukan lagi kemampuannya untuk memimpin Kabupaten Tanah Datar Luhak Nan Tuo.
“Kedua Paslon ini yang satu merupakan pakar hukum dan yang satu lagi birokrat senior yang banyak mengecam asam garam dunia pemerintahan, baik di Pemkab Tanah Datar maupun di Pemprop Sumatera Barat,” kata Benny Apero yang juga anggota Fraksi Partai Hanura DPRD Tanah Datar.
Sejalan dengan itu, Ketua DPD Partai Nasdem Nova Hendria juga mempunyai keyakinan yang cukup besar, jika Paslon yang diusung partai akan mampu memenangkan pertarungan Pilkada Tanah Datar 2020.
"Insya Allah, kita akan memenangkan pesta demokrasi di Luhak Nan Tuo, karena kandidat yang diusung tidak asing lagi dimata masyarakat Tanah Datar," katanya.
Sementara itu, menanggapi ada atau tidaknya kecemasan pengerusan suara karena didukung oleh PDI-P, Jon Enardi mengatakan jika tidak mempersoalkan hal tersebut. Baginya, ucapan Puan Maharani tidak seharusnya di politisir dalam pilkada ini.
”Sebetulnya, penyampaian Puan Maharani tidak lebih hanya penyampaian ibuk berdarah bundo kanduang yang tidak perlu kita politisir dalam perpolitikan ini. Beliau orang yang berdarah Minangkabau,” ungkap Jon Enardi usai menyerahkan berkas pendaftaran.
Seharusnya sebagai ninik mamak kita di Minangkabau saling memaafkan jika benar beliau khilaf dalam berucap. Akan tetapi, apa yang dimaksud oleh Puan Maharani tidak lebih dari maksud yang baik.
“Kalau lah memang keseleo lidah anak kemenakan kita, jangan kita vonis dia dengan berlebihan, kita sebagai orang tua tidak ada salahnya kita mengingatkan atau mendidik beliau untuk bisa berbahasa yang lebih santun, adat basandi syara’ syara’ basandi kitabullah. Itu tidak lebih kekhilafan beliau,” tutupnya.
#GP | Red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar