Jakarta(INDONESIA).GP– Amerika Serikat sampaikan niatnya untuk terus mempererat kerja sama dengan ASEAN khususnya dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID19 dan pengembangan vaksin. Hal ini disampaikan dalam pertemuan ASEAN-US Dialogue oleh Pejabat Senior AS, David Stilwell (05/08/2020).
Pertemuan Tingkat Pejabat Senior ASEAN-US tersebut diselenggarakan dalam format video conference dan membahas kerja sama dalam kerangka Indo-Pasifik, isu-isu stabilitas keamanan di kawasan, hingga arah kerja sama ASEAN dan AS ke depan, khususnya upaya penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi.
Indonesia mendorong AS untuk mendukung implementasi ASEAN Outlook on Indo Pacific yang ditujukan untuk penguatan ekonomi dan konektivitas paska Covid-19. Dalam kaitan ini, Indonesia usulkan kerja sama ASEAN dan AS untuk pemberdayaan UMKM melalui program IGNITE dan jejaring USABC.
Penyelenggaraan dialog ini juga merupakan kesempatan untuk tetap membuka jalur komunikasi ditengah perkembangan situasi keamanan di kawasan yang tidak kondusif.
Diantaranya isu Laut China Selatan, Dirjen Kerja Sama ASEAN, Jose Tavares selaku Ketua Delegasi RI, menyampaikan “Memang sangat disayangkan bahwa pada saat pandemi ini masih terdapat berbagai aktivitas di Laut China Selatan yang memberikan ketegangan di kawasan." Selain itu, Indonesia juga menegaskan agar setiap pihak perlu membatasi kegiatan/aktivitas yang dapat memicu konflik dan menghormati hukum internasional. Isu lain yang menjadi perhatian Indonesia adalah stablitas keamanan di Semenanjung Korea dan upaya untuk melanjutkan dialog dan denuklirisasi.
Kerja sama riset dan pengembangan vaksin menjadi agenda penting yang disinggung oleh semua Negara Anggota ASEAN. Mengingat AS saat ini sedang melakukan uji coba, ASEAN menekankan agar vaksin nantinya dapat menjadi barang kesehatan publik yang dapat diakses semua negara. Indonesia juga terus menegaskan akan pentingnya kerja sama untuk menghadapi pandemi.
Indonesia mendorong AS untuk mendukung implementasi ASEAN Outlook on Indo Pacific yang ditujukan untuk penguatan ekonomi dan konektivitas paska Covid-19. Dalam kaitan ini, Indonesia usulkan kerja sama ASEAN dan AS untuk pemberdayaan UMKM melalui program IGNITE dan jejaring USABC.
Penyelenggaraan dialog ini juga merupakan kesempatan untuk tetap membuka jalur komunikasi ditengah perkembangan situasi keamanan di kawasan yang tidak kondusif.
Diantaranya isu Laut China Selatan, Dirjen Kerja Sama ASEAN, Jose Tavares selaku Ketua Delegasi RI, menyampaikan “Memang sangat disayangkan bahwa pada saat pandemi ini masih terdapat berbagai aktivitas di Laut China Selatan yang memberikan ketegangan di kawasan." Selain itu, Indonesia juga menegaskan agar setiap pihak perlu membatasi kegiatan/aktivitas yang dapat memicu konflik dan menghormati hukum internasional. Isu lain yang menjadi perhatian Indonesia adalah stablitas keamanan di Semenanjung Korea dan upaya untuk melanjutkan dialog dan denuklirisasi.
Kerja sama riset dan pengembangan vaksin menjadi agenda penting yang disinggung oleh semua Negara Anggota ASEAN. Mengingat AS saat ini sedang melakukan uji coba, ASEAN menekankan agar vaksin nantinya dapat menjadi barang kesehatan publik yang dapat diakses semua negara. Indonesia juga terus menegaskan akan pentingnya kerja sama untuk menghadapi pandemi.
loading...
Pada pertemuan ini, AS menawarkan kerja sama pengembangan sistem kesehatan publik di kawasan dengan membentuk suatu sistem koordinasi dan pengembangan SDM (human capital development) sebagai arah kerja samanya ke depan.
Sebelumnya telah diselenggarakan Special ASEAN US Foreign Ministers Meeting on COVID-19 pada bulan April lalu dan telah mengidentifikasi peluang kerja sama bagi ASEAN dan AS. Total nilai bantuan Pemerintah AS hingga Juli 2020 tercatat sebesar 8,4 juta USD yang disalurkan melalui bantuan peralatan medis dan program pembangunan kapasitas.
#GP | Ce | Sumber: Kementerian Luar Negeri
Sebelumnya telah diselenggarakan Special ASEAN US Foreign Ministers Meeting on COVID-19 pada bulan April lalu dan telah mengidentifikasi peluang kerja sama bagi ASEAN dan AS. Total nilai bantuan Pemerintah AS hingga Juli 2020 tercatat sebesar 8,4 juta USD yang disalurkan melalui bantuan peralatan medis dan program pembangunan kapasitas.
#GP | Ce | Sumber: Kementerian Luar Negeri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar