Kyiv(UKRAINA).GP- Media massa merupakan salah satu partner para diplomat dalam melaksanakan tugas-tugasnya, termasuk bagi para diplomat Indonesia yang ditugaskan di Perwakilan Indonesia di luar negeri. Melalui kerja sama dengan media massa lokal, pesan-pesan dan potensi kerja sama antara Indonesia dan negara tersebut dapat menjangkau lebih banyak audiens. Duta Besar Indonesia untuk Ukraina, Yuddy Chrisnandi menjadi narasumber untuk wawancara TV Rada dalam acara “Diplomatic Chronicles" (04/08/2020).
loading...
Dubes Yuddy menjelaskan berbagai perkembangan hubungan kerjasama bilateral RI – Ukraina. Dubes Yuddy juga menjelaskan mengenai pentingnya kerjasama saling menguntungkan Ukraina dengan negara-negara kawasan ASEAN, khususnya Indonesia. Hal ini seiring dengan kecenderungan polugri Ukraina di bawah Menlu baru Dmytro Kuleba yang memberi perhatian lebih kepada kawasan Asia.
Dalam wawancara yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, berbagai isu dibahas. Dari kebijakan polugri Indonesia, potensi kerjasama ekonomi, menariknya Indonesia bagi investor asing, peningkatan jumlah turis Ukraina ke Indonesia, sampai dengan rencana Pemerintah Indonesia untuk memindahkan ibukota negara yang rupanya menarik perhatian banyak pihak, termasuk pemirsa Ukraina.
Dubes Yuddy menekankan bahwa di sektor ekonomi masih banyak potensi yang dapat dimaksimalkan kedua negara, selain ekspor impor gandum dan produk turunan kelapa sawit yang telah berlangsung selama ini. Nilai total perdagangan bilateral RI – Ukraina yang mencapai USD 1,26 milyar pada tahun 2019 dapat lebih ditingkatkan. Di bidang investasi, Dubes RI menjelaskan sejumlah proyek investasi besar di Indonesia yang potensial bagi investor asing. Di sektor pariwisata, Dubes RI mendorong wisatawan Ukraina untuk menjelajahi pulau-pulau lain di Indonesia selain Bali yang sudah sangat populer di kalangan turis Ukraina. Dengan jumlah wisatawan Ukraina ke Indonesia yang pada 2019 lalu mencapai 35.537 orang, Ukraina merupakan pasar potensial bagi promosi wisata Indonesia. Dubes Yuddy juga menjelaskan kekayaan kuliner Indonesia dan karakter khas rakyat Indonesia yang terkenal dengan keramahan dan sifat sopan santun.
Dalam wawancara yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, berbagai isu dibahas. Dari kebijakan polugri Indonesia, potensi kerjasama ekonomi, menariknya Indonesia bagi investor asing, peningkatan jumlah turis Ukraina ke Indonesia, sampai dengan rencana Pemerintah Indonesia untuk memindahkan ibukota negara yang rupanya menarik perhatian banyak pihak, termasuk pemirsa Ukraina.
Dubes Yuddy menekankan bahwa di sektor ekonomi masih banyak potensi yang dapat dimaksimalkan kedua negara, selain ekspor impor gandum dan produk turunan kelapa sawit yang telah berlangsung selama ini. Nilai total perdagangan bilateral RI – Ukraina yang mencapai USD 1,26 milyar pada tahun 2019 dapat lebih ditingkatkan. Di bidang investasi, Dubes RI menjelaskan sejumlah proyek investasi besar di Indonesia yang potensial bagi investor asing. Di sektor pariwisata, Dubes RI mendorong wisatawan Ukraina untuk menjelajahi pulau-pulau lain di Indonesia selain Bali yang sudah sangat populer di kalangan turis Ukraina. Dengan jumlah wisatawan Ukraina ke Indonesia yang pada 2019 lalu mencapai 35.537 orang, Ukraina merupakan pasar potensial bagi promosi wisata Indonesia. Dubes Yuddy juga menjelaskan kekayaan kuliner Indonesia dan karakter khas rakyat Indonesia yang terkenal dengan keramahan dan sifat sopan santun.
Stasiun TV Rada merupakan stasiun yang dimiliki oleh Verkhovna Rada (Parlemen Ukraina) dan sudah berdiri sejak tahun 1998. Program acara "Дипломатичні хронiки" (Diplomatic Chronicles) sendiri merupakan acara yang biasa menampilkan para diplomat asing di Ukraina atau tokoh politik Ukraina yang aktif dalam diplomasi. Tampilnya Dubes Yuddy dalam program acara yang dipandu penyiar Veronica Panova ini diharapkan dapat semakin membuka mata publik Ukraina mengenai Indonesia dan meningkatkan citra positif Indonesia di Ukraina.
#GP | Ce | Sumber: KBRI Kyiv
#GP | Ce | Sumber: KBRI Kyiv
Tidak ada komentar:
Posting Komentar