Sawahlunto(SUMBAR).GP-Kecelakaan tambang yang terjadi pada Sabtu (25/7) dua minggu lalu di lokasi tambang PT DSAS (Dasrat Sarana Arang Sejati), akhirnya menewaskan ketiga korbannya, yang merupakan para pekerja di perusahaan tambang tersebut.
Ketiga korban, yang awalnya sempat dirawat dirumah sakit umum Prof DR,M, Ali Hanafiah Batu Sangkar itu akhirnya dua korban, dilarikan ke RSUP M Jamil Padang, setelah satu korban E (33) pada 30 Juli dinyatakan tak tertolong lagi di RSU Batu Sangkar.
Kejadian yang terjadi pada Sabtu siang (25/7) sekitar pukul 13,00 wib itu, diawali oleh pekerja lobang bawah tanah milik PT, Dasrat itu sedang jam istirahat. Namun disaat masih istirahat itu, salah seorang kepala lubang inisial S (43) dan Teknisi Listrik atas nama, N (40) serta tekhnisi pompa atas nama E (33), melakukan pengecekan ke dalam jalur maju lubang B, dan saat berada di lokasi cabang 4 untuk memeriksa pompa air pada kedalaman 160 meter namun disaat bersamaan, salah seorang Teknisi listrik inisial N, mencabut colokan listrik dari mesin pompa air ( DAP).
Akibatnya, menimbulkan terjadinya percikan api yang memicu kebakaran di lubang tersebut dan menyambar ketiga (3) pekerja tambang bawah tanah itu, sehingga mengalami luka bakar yang cukup serius.
Dan satu orang lagi korban yang terakhir tewas pada Kamis (6/8) adalah kepala bagian lubang, S (43) warga Desa Kumbayau Talawi, Kota Sawahlunto di RSUP M Jamil Padang.
loading...
Kita ketahui sebelumnya, ketiga orang korban awalnya dirawat di RSU Prof. Dr. M. Ali Hanafiah Batusangkar. Tetapi saat korban E pada Kamis (30/7), meninggal di RSU tersebut maka kedua korban lainnya N dan S langsung dilarikan ke RSUP M. Jamil Padang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Namun karena kondisi luka bakar N cukup serius, akhirnya N tak tertolong dan menghembuskan nafasnya di RSUD M. Jamil Padang, begitupun dengan korban terakhir yang tewas, S.
Kita ketahui, pada Kamis siang (30/7) pihak ESDM bersama tim ahli dari provinsi Sumatera Barat, langsung mendatangi lokasi tambang PT. DSAS tersebut ke lokasinya, namun disaat itu kembali terjadi letupan, sehingga olah TKP batal dilakukan.
Untuk sementara waktu, olah TKP guna penyelidikan oleh tim ahli dari pihak ESDM Sumbar untuk sementara dihentikan, hingga kondisinya di kawasan tersebut, betul betul dianggap sudah aman.
#GP |Rep |Red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar