Tanah Datar(SUMBAR).GP -- Tanpa disadari, perkembangan zaman serta teknologi bisa membuat kebudayaan dan adat istiadat masyarakat Minangkabau tergerus, karena itu, kegiatan yang bertujuan untuk terus melestarikannya sangat diapresiasi dan didukung oleh Pemerintahan Daerah.
loading...
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Tanah Datar H. Zuldafri Darma didampingi Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Riswandi, Camat Pariangan Abdurahman Hadi, Wali Nagari Pariangan April Khatib Saidi saat peresmian Komunitas Seni Budaya Sandi Laweh di Surau Gadang Jorong Padang Panjang Nagari Pariangan, Selasa (07/07).
Zuldafri mengungkap, “Sesuai visi dan misi Kabupaten Tanah Datar masa kepemimpinan Bupati Irdinansyah Tarmizi bersama Saya, meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama, adat dan budaya masuk dalam butir misi Tanah Datar 2016-2021.”
“Dan ke depannya, sektor adat dan budaya akan ditingkatkan lagi. Saat ini, perhatian kepada bidang keagamaan sudah bisa direalisasikan, seperti pemberian insentif kepada guru TPA dan petugas masjid,” ucapnya.
“Pendirian dan peresmian komunitas ini diharapkan adat budaya Minangkabau terutama di Nagari Tuo Pariangan tetap terjaga dan lestari, karena diperkenalkan kepada generasi muda. Dan hendaknya juga menjadi contoh bagi nagari lainnya di Tanah Datar,” ujarnya.
Di samping itu Ketua IPSI Tanah Datar A. Dt. Basa Nan Gadang berharap, "ke depannya, Bapak Wakil Bupati lakukan legalisasi ataupun sertifikasi untuk para pelaku budaya. Agar kami semakin termotivasi untuk peningkatan dan pelestarian adat dan budaya"
“Disamping itu kami butuh sarana dan prasarana yang memadai. Tentu kami juga sangat berharap pemerintah daerah semakin meningkatkan perhatiannya.” tambahnya.
Sementara itu Wali Nagari Pariangan April Khatib Saidi menyampaikan, "sanggar seni dan budaya di Nagari Pariangan menjadi salah satu sektor yang menjadi perhatian Pemerintah Nagari."
“Di tahun 2020 ini kita telah anggarkan sekitar Rp 40 juta untuk memberi perlengkapan sanggar budaya seperti baju randai, gendang dan lainnya, namun tentu masih jauh dari kata cukup, karena itu tentu kami juga butuh bantuan dari pemerintah kabupaten,” ujarnya.
Anggaran ini, membuktikan bahwa pemerintah nagari sangat mendukung pelestarian adat dan budaya di Nagari Pariangan sebagai Nagari Tuo tempat asal muasal Minangkabau, tutup Wali Nagari.
GP | AEK | Red.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar