Padang Panjang(SUMBAR).GP- Sensor gempa bumi yang tersebar diseluruh wilayah di Sumatera Barat terdeteksi dalam sebuah monitor di Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang, beralamat di Jalan Sutan Syahril, Silaing Bawah.
Sebuah sinyal kedap kedip bebentuk segitiga terlihat di layar monitor. "Ini berarti ada getaran. Kalau untuk gempa bumi paling minimal ada 3 sensor yang terekam," ungkap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang Mamuri, S. Si MTI, Selasa, (30/06/2020).
Layar monitor yang berjejer empat itu kemudian mencatat getaran secara otomatis kejadian gempa. Getaran gempa kemudian terekam di Warning Reciever System. Seperti yang terjadi di Kota Padang Panjang dini hari, Selasa (30/06), pukul 00.40 WIB.
loading...
Gempa bumi berkekuatan 4,5 Magnitudo itu berpusat di arah timur laut Padang Panjang dengan jarak 7 KM, gempa dirasakan hampir diseluruh wilayah Kota Padang Panjang, Bukittinggi dan Agam bahkan sampai Padang.
"Kota Padang Panjang merasakan III-VI MMI. Itu artinya getaran dirasakan hampir seluruh masyarakat, seakan akan ada truk besar lewat," tambahnya.
Sementara di Agam II-III MMI. Dirasakan hanya beberapa Orang saja. Kalau di Padang dan Pariaman hanya I-II MMI. Getarannya sedikit.
Gempa tersebut sebelumnya terjadi pukul 22.27 Wib, Ada 2 gempa di lokasi yang sama. 4 KM barat daya Kota Padang Panjang. Itu gempa pertama dan disusul gempa kedua yang dirasa cukup kuat.
Kepada masyarakat, Mamuri menyampaikan agar tetap tenang, tetap waspada. "Kita tahu Padang Panjang dan Sumatera Barat umumnya itu merupakan daerah yang berpotensi terjadinya gempa bumi," katanya.
Lebih lanjut, beliau mengatakan gempa bumi sampai sekarang belum bisa diprediksi. Ketika ada informasi atau isu yang mengatakan akan terjadi gempa itu adalah tidak benar. "Untuk konfirmasi atau ketenangan lebih baik hubungi di BMKG Padang Panjang," Pungkasnya.
#GP | DF | HRS | Release Kominfo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar