Sawahlunto(SUMBAR).GP-Walikota Sawahlunto, Deri Asta SH menyampaikan informasi terkait dengan kondisi terkini, setelah dua (2) orang pasien positif Covid-19 Sawahlunto menjalani empat (4) kali test SWAB hingga hari isolasi ke 14 dengan hasilnya, salah satu dari pasien tersebut, ES mantan Kepala Desa Sikalang, Kec Talawi Sawahlunto, dinyatakan Negatif.
Sementara itu, satu orang pasien lagi DS, Ibu Rumah tangga masih menunjukkan hasil Positif dan perlu penanganan lebih lanjut.
"Dengan berbagai pertimbangan, sejak Kamis kemaren (4/6) pasien tersebut telah kita rujuk ke Semen Padang Hospital (SPH) untuk penyembuhannya," ungkap Deri Asta di depan para awak media Sawahlunto, Jumat pagi (5/6) di lobi Balai Kota.
Sementara itu, Yasril Kepala Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto lebih lanjut menjelaskan, dirujuknya DS ke Rumah Sakit Semen Padang Hospital (SPH) dengan tujuan untuk mempercepat proses penyembuhannya. "Selama karantina di sini (OMTC), Pasien DS mengalami gejala sakit gangguan lambung, namun tidak menunjukkan gejala Covid yang signifikan," urai Yasril dalam penjelasannya.
Lebih lanjut dikatakan, "untuk menunjang kesembuhannya, kami tawarkan beberapa rumah sakit rujukan dan beberapa tempat karantina yang lebih nyaman. Kami persilahkan untuk memilih tempat perawatan yang lebih nyaman, agar pasien bisa membangun emosi positif, lebih bahagia dan semangat untuk sembuh. Atas dasar pilihan dari pasien DS, maka dirujuklah untuk perawatannya di SPH," papar Yasril menjelaskan.
Sementara itu, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Sawahlunto, Gugus Tugas Covid-19 telah melakukan test SWAB terhadap beberapa orang yang terdeteksi melakukan kontak dengan dua (2) pasien Positif Covid-19, termasuk dengan warga positif Covid-19, yang pekerja kanvas asal Solok.
"Dari hasil SWAB tersebut, semuanya menunjukkan hasil Negatif, sehingga dapat dikatakan mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Sawahlunto, telah terputus," ujar Yasril mengakhiri.
#GP | Rils | Fid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar